DETASEMEN Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menembak mati dua orang
yang disinyalir bagian dari jaringan Poso di Makassar, Sulawesi Tengah
(Sulteng), Jumat (4/1).
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Boy Rafli Amar,
kedua terduga ini terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan.
Kedua pria yang dianggap polisi sebagai teroris tersebut diketahui bernama
Syamsudin alias Asmar alias Abu Uswah dan Ahmad Khalil alias Hasan alias
Kholid.
“Saat penyergapan dua orang yang diduga kuat merupakan bagian dari jaringan
teroris Poso harus dilumpuhkan karena adanya perlawanan pada petugas,” kata dia
di Mabes Polri, Jakarta Selatan Jumat (4/1).
Boy mengatakan, jajaran Densus 88 tak mau mengambil risiko dengan
perlawanan yang dilakukan oleh Abu Uswah dan Kholid. Pasalnya lokasi
penyergapan sendiri berada di lingkungan yang padat akan masyarakat
sipil.
Saat itu penangkapan berlangsung di di depan pintu masuk Masjid Nur Alfiah,
RS Wahidin Sudirohusodo, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, satu jam sebelum
ibadah shalat Jumat digelar. Sumber Islampos.com di Makassar menjelaskan korban
ditembak di teras Masjid seperti terlihat di foto.
Saat penangkapan yang disertai bunyi tembakan, warga sekitar sempat
merasakan kecemasan dan ibadah shalat Jumat pun terganggu. Akan tetapi tak
lama, situasi di sekitar lokasi penggerebekan berangsur-angsur kondusif.
Dikatakannya, penggerebekan kedua pria ini adalah bagian dari pengembangan
penyelidikan Densus 88 di Poso. Mereka mengendus keberadaan dua orang yang
diduga memiliki keterkaitan kuat dengan jaringan Santoso di Poso.
Boy berujar, kedua jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara
Makassar. ”Setelahnya akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata
dia. (Pz/Islampos)