Kejahatan perkosaan dapat menimpa
wanita di semua negara, termasuk Amerika Serikat. Data statistik menunjukkan
17,7 juta wanita AS pernah menjadi korban percobaan perkosaan atau perkosaan.
Data statistik itu dihimpun organisasi nasional AS untuk anti kekerasan seksual yakni Rape, Abuse, and Incest Nastional Network (RAINN). Dikutip dari situs resminya (www.rainn.org), satu dari enam wanita AS pernah menjadi korban perkosaan. Dari jumlah itu, 2,8 persen menjadi korban percobaan perkosaan.
Perkosaan tersebut paling banyak menimpa wanita. Organisasi itu mencatat sembilan dari 10 korban perkosaan pada 2003 adalah wanita.
Perkosaan pun tidak membedakan ras. Jumlah korban perkosaan yang merupakan wanita kulit putih mencapai 17,7 persen, tidak jauh berbeda dari jumlah korban wanita kulit hitam yang mencapai 18,8 persen.
Jumlah korban wanita Asia Pasifik mencapai 6,8 persen. Jumlah korban paling banyak berasal dari wanita Indian atau Alaska yang mencapai 34,1 persen. Sementara jumlah korban wanita dari ras campuran mencapai 24,4 persen.
Organisasi itu juga mencatat setiap dua menit, seseorang di AS menjadi korban pelecehan seksual. Jumlah korban pelecehan seksual mencapai 207.754 orang per tahun. Korban pelecehan seksual itu didominasi seseorang berusia kurang dari 30 tahun yakni mencapai 80 persen. Sekitar 44 persen korban masih berusia di bawah 18 tahun.