Fuad tidak bisa menahan harunya saat
tiba di Jakarta.Ia datang jauh-jauh dari Ambon ke untuk melaporkan
perkembangan pembangunan Komplek Daarul Arqam. Komplek yang berdiri di bekas
lahan gereja di BTN Manusela Blok H, Desa Air Kuning, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon,
Maluku itu, kini telah manjadi pusat dakwah Islam.
“Saya tak menyangka, komplek Daarul Arqam ini akhirnya akan terwujud,’’ ujar Fuad Azuz penuh haru, saat menghadiri “Tabligh Akbar Birrul Walidain” bersama Ustadz Yusuf Mansur di Masjid Istiqlal, Jakarta, akhir Desember lalu.
Menurut Fuad, bekas bangunan gereja itu kini telah diganti menjadi pusat dakwah Islam dan masjid. Yang masih dibiarkan tetap tegak adalah dua bangunan bekas menara gereja, yang akan dijadikan menara Masjid Daarul Arqam. Sementara tembok belakang bekas gereja, akan menjadi dinding Rumah Tahfidz al-Qur’an.
‘’Selain masjid, komplek ini juga dilengkapi dengan bangunan untuk Rumah Tahfidz dan Majelis Taklim,’’ jelas Fuad yang juga penerus Yayasan Daarul Arqam yang dirintis keluarganya sejak 54 tahun lalu.
Ia menambahkan, para santri Rumah
Tahfidz Daarul Qur’an adalah anak-anak dari keluarga korban konflik dahulu dan
yatim piatu di sekitar lokasi.
Pembangunan Komplek Daarul Arqam dimulai secara resmi pada 14 April 2012. Hadir dalam peletakan batu pertama pembangunan, Wakil Gubernur Maluku Said Assagaf, Kepala Bidang Haji, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Propinsi Maluku Rahman Tubaka, Ketua MUI Maluku Idrus Toekan, Dosen STID M Natsir Jakarta Ustadz Ahmad Annuri, dan Ketua Dewan Da’wah Ambon Ustadz Abu Imam Rumbara. Turut hadir pula alumni Daarul Arqam, H Wally Syamsuddin.
Dalam sambutannya, Wagub Maluku antara lain mengatakan, pembangunan komplek ini menjadi tanggungjawab kita semua agar bisa selesai pada waktunya.
"Saya mengimbau seluruh masyarakat, mari kita ulurkan tangan, kerja keras dan bergotong royong agar sarana untuk mendidik anak-anak agar bisa jadi generasi yang shaleh segera terwujud,’’ ujarnya.
Menurut Rahman Tubaka, pembangunan
Komplek Daarul Arqam pada hakekatnya adalah membangun jamaah dan membina basis
dakwah Islamiyah.
"Demi kualitas anak bangsa dan
umat Islam pada khususnya,’’ tandas dia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif
PPPA Daarul Qur’an, Tarmizi, mengaku bersyukur, pembangunan Komplek Daarul
Arqam terlaksana berkat kerjasama donatur dan ormas atau lembaga Islam.
Pembebasan tanah dilakukan Dewan
Da’wah, pembangunan Rumah Tahfidz didanai PPPA Daarul Qur’an, dan pembangunan
masjid ditanggung para donatur. Di antaranyabapak Teguh Prasetyo, Syamsuddin,
juga dari mancanegara yaitu Syeikh Hisyam Bahriya Al ‘Ady, ulama Mesir dan
dosen Universitas Al Azhar Kairo ini hadir ke lokasi diantar Ustadz
Syihabuddin, Direktur Pesantren Isy Karimah Solo, pada 8 Juli 2012 lalu.
Dengan demikian, imbuh Tarmizi, Kota
Ambon memiliki dua ikon. Yaitu Komplek Daarul Arqam sebagai simbol persatuan
dan kerjasama ormas Islam, serta Ponpes Daarul Qur’an sebagai simbol gerbang
Kota Ambon.
Gedung Ponpes Daarul Qur’an Ambon yang terdiri dua lantai, terletak di tepi jalan raya Kota Jawa, Kecamatan Rumahtiga, Kabupaten Teluk Ambon, Maluku. Gedung ini bersebelahan dengan Masjid Al Huda, dan persis membelakangi komplek Perguruan Al Khairaat yang dipimpin Ustadz Ikram Ibrahim LC. Dengan gagahnya Daarul Qur’an Ambon menghadap ke Teluk Ambon dan pusat kota Ambon di seberangnya.*/Kiriman Nurbowo