Paham kesetaraan gender yang selama
ini diyakini oleh kaum feminis sebagai solusi untuk mencegah perempuan dari
penindasan dinilai satu bagian dari skenario global untuk menghilangkan jenis
kelamin.
“Ada sebuah skenario global untuk
menghilangkan jenis kelamin. Jadi artinya tidak boleh ada lagi perbedaan antara
laki-laki dan perempuan,” demikian ujar Budi Ashari Lc., salah satu penggagas Parenting
Nabawiyah, kepada hidayatullah.com, kemarin.
Budi memberikan satu contoh yang
pernah terjadi di sebuah sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) di Eropa. Dalam sekolah
tersebut ada aturan tidak boleh memiliki panggilan-panggilan yang menunjukkan
identitas laki-laki atau perempuan.
“Saya pernah baca di Eropa ada sekolah
TK di mana anak-anak tidak boleh memiliki panggilan-panggilan yang menunjukkan
identitas laki-laki dan perempuan. Jadi laki-laki dan perempuan harus
disetarakan,” ungkapnya.
Menurutnya, kalau ada nama yang
menunjukkan laki-laki dan perempuan harus diganti bahkan untuk permainan harus
bersama, jadi supaya setara.
Menurut pria yang juga penggagas
Kuttab Alfatih Indonesia ini, semua usaha-usaha Barat ini secara sengaha untuk
merusak fitrah laki-laki dan perempuan