SEORANG Uskup Agung Katolik dan
seorang pejabat tinggi gereja berusaha untuk membuat polisi tidak menemukan
fakta bahwa para imam gereja terlibat dalam pelecehan seksual terhadap anak-anak,
catatan yang baru dirilis menunjukkan.
Uskup Agung Roger Mahony dan
penasihat puncaknya pada kasus-kasus pelecehan seksual, Thomas Curry, “diplot
untuk menyembunyikan pelecehan anak yang dilakukan oleh para imam dari penegak
hukum,” termasuk langkah-langkah untuk menjaga para imam menjauh dari
California untuk menghindari tuntutan hukum, surat kabar The Los Angeles Times
melaporkan Selasa hari ini (22/1/2013).
Meskipun kegagalan gereja untuk
membersihkan para pastor pedofil serta keengganan mereka untuk bekerja sama
dengan otoritas hukum di masa lalu, namun dokumen internal Gereja akhir
1980-an, yang dirilis Senin kemarin, menunjukkan “bukti terkuat” adanya
perintah oleh otoritas tertinggi keuskupan Katolik terbesar di Amerika Serikat
untuk melindungi para imam yang telah melakukan aksi pedofil dari penegak hukum
Amerika, kata laporan itu.
Menurut laporan tersebut,
dokumen-dokumen yang baru dirilis, yang Gereja Katolik telah berusaha untuk
menjaga rahasia selama bertahun-tahun, mengungkap pernyataan dari para pemimpin
gereja yang mencerminkan keinginan mereka untuk menyembunyikan kasus pelecehan
seksual terhadap anak-anak yang dilakukan oleh para imam dari otoritas AS.
Surat rahasia yang diajukan bulan
ini sebagai bukti dalam kasus pengadilan sipil, laporan itu menambahkan,
menunjukkan bahwa adanya strategi yang diusulkan untuk mencegah polisi
menyelidiki tiga imam yang mengaku pejabat gereja itu telah melakukan aksi
pedofil terhadap anak laki-laki.
Salah satu kasus tersebut melibatkan
seorang imam bernama Peter Garcia, yang mengaku memangsa selama puluhan tahun
anak-anak yang tercatat di sebagian besar paroki.
Mengutip file yang baru dirilis,
laporan lebih lanjut mencatat bahwa setelah pembebasan Garcia dari pusat
perawatan New Mexico untuk pendeta pedofilia, dia diperintahkan untuk menjaga
jarak dari warga California di masa mendatang dalam upaya untuk menghindari
akuntabilitas hukum.
“Saya percaya bahwa jika Monsignor
Garcia muncul kembali di sini dalam keuskupan agung, mungkin dia akan mendapatkan
beberapa jenis tindakan hukum yang diajukan baik di sektor pidana maupun
perdata,” kata Uskup Agung seperti dikutip yang ditujukan kepada direktur pusat
perawatan pada bulan Juli 1986.(fq/islampos/prtv)