Minggu, 06 Januari 2013

Columbus Bukan Orang pertama Yang Menemukan Benua Amerika


HARI ini, kalo kita membuka peta Amerika paling mutakhir buatan Rand McNally dan mencermati nama-nama tempatnya, hampir di semua bagian benua ini akan ditemukan jejak-jejak umat Islam jauh sebelum Colombus.


Benar kah? Apa itu artinya benua Amerika ditemukan oleh Muslim?

Yups, betul sekali. Banyak fakta yang membuktikan bahwa Colombus bukanlah orang yang menemukan Benua Amerika. Lalu siapadonk?

Nah, untuk nama siapa yang meneukan  Benua Amerika ini, belum diketahui siapa tapi yang jelas banyak fakta yang mengarah kalo orang Islam lah yang menemukan Benua Amerika ini.

Diantara bayak fakta yang ada, salah satunya adalah nama-nama tempat yang ada di Benua Amerika diambil dari nama-nama Islam. Nggak percaya?

Misalnya nih di tengah kota Los Angeles, terdapat kawasan Alhambra, teluk El-Morro dan al-Amitos serta nama-nama kawasan seperti Andalusia, Attilla, Alla, Aladdin, Albany, Al-Cazar, Alameda, Alomar, al-Mansor, Almar, Alva, Amber, Azuredan La Habra.

Di bagian tengah Amerika dari selatan ampe Illionis terdapat nama-nama kota Albany, Andalusia, Attalla, Lebanon dan Tullahoma. Di negara bagian Washington ada kota Salem. Di Karibia (berasal dari bahasa Arab Qariiban) dan Amerika Tengah terdapat kawasan bernama Jamaika, Pulau Cuba (dari kata Quba) dengan ibukotanya Havana (dari La-Habana). Juga nama-nama pulau Grenada, Barbados, Bahama dan Nassau.

Selain itu, di Amerika Selatan terdapat nama kota seperti Cordova (di Argentina), Al-Cantara (di Brazil), Bahia (di Brazil dan Argentina). Selanjutnya , ada nama-nama pegunungan seperti Appalachian (Afala-che) di pantai timur dan pegunungan Absarooka (Abshaaruka) di pantai barat. Kota besar di negara bagian Ohio yang terletak di muara sungai Wabash yang panjang dan meliuk-liuk bernama Toledo, nama Universitas Islam ternama pada masa kejayaan Islam di Andalusia. Wiihh banyak banget yak nama-nama kota yang diambil dari nama Islam.

Menurut Dr. Youssef Mroueh, di Amerika Utara terdapat 565 nama tempat, baik negara bagian, kota, sungai, gunung, danau dan desa yang diambil dari nama Islam atau nama dengan akar kata dari bahasa Arab. Selebihnya, sebanyak 484 nama terdapat di Amerika Serikat dan 81 di Kanada. Nama-nama ini diberikan oleh penduduk asli yang sudah ada sebelum Colombus menginjakkan kakinya di Amerika.

Dr. A. Zahoor juga menulis kalo nama negara bagian seperti Alabama berasal dari kata Allah Bamya. Nama negara bagian Arkansas berasal dari kata Arkan-Sah dan Tenesse dari Tanasuh. Demikian juga nama kota besar seperti Tallahassee di Florida, berasal dari bahasa Arab yang artinya ‘Allah akan menganugerahkan sesuatu dikemudian hari’.

Dr. Mroueh juga menulis beberapa nama yang dicatatnya merupakan nama kota suci seperti Mecca di Indiana. Medina merupakan nama paling populer di Amerika. Medina terdapat di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota. Medina di Ohio, Medina di Tenesse, Medina di Texas dengan penduduk 26 ribu jiwa, Medina di Ontario Canada, kota Mahomet di Illionis, Moda di Utah dan Arva di Ontario Canada.

Selanjutnya, ketika Colombus mendarat di kepulauan Bahama pada tanggal 12 Oktober 1492, ternyata  pulau itu sudah diberi nama Guanahani oleh penduduknya. Guanahani berasal dari kata Arab ikhwana (saudara), kemudian dibawa ke bahasa Mandika (kerajaan Islam di barat Afrika) yang berarti ‘tempat keluarga hani bersaudara’. Tapi kemudian Colombus secara ‘seenaknya’ memberinya nama San Salvador, dan merampas pulau ini dari pemilik awalnya.

Naah, kalo seandainya kita mengunjungi Washington dan sempat mengunjungi Perpustakaan Kongres (Library of Congress), terus meminjam arsip perjanjian pemerintah Amerika Serikat dengan Suku Indian Cherokee, salah satu suku terkemuka Indian, tahun 1787, maka kita akan menemukan tandatangan Kepala Suku Cherokee yang saat itu bernama Abdel Khak and Muhammad Ibn Abdullah dalam sebuah perjanjian. Nama suku Cherokee itu sendiri diperkirakan berasal dari bahasa Arab Sharkee.

Isi perjanjian itu antara lain adalah hak suku Cherokee untuk melangsungkan keberadaannya dalam bidang perdagangan dan pemerintahan suku yang ternyata didasarkan pada hukum Islam!. Lebih lanjut, akan ditemukan kebiasaan berpakaian wanita suku Cherokee yang menutup aurat, sedangkan kaum lelakinya memakai turban (sorban) dan gamis ampe sebatas lutut.

Cara berpakaian ini dapat ditemukan dalam foto atau lukisan suku Cherokee yang diambil gambarnya sebelum tahun 1832 (cari aja sendri ya hehehe). Kepala suku terakhir Cherokee,  sebelum akhirnya secara perlahan punah atau dipunahkan dari daratan Amerika, adalah seorang Muslim bernama Ramadhan Ibn Wati.

Mengenai aksara Cherokee yang kemudian diteliti, digali dan dihidupkan kembali oleh seorang tokoh Cherokee modern bernama Sequoyah, adalah terdapatnya kemiripan antara aksara Cherokee yang disebut Syllabari dengan aksara Arab . Bahkan beberapa pahatan peninggalan lama Cherokee di Nevada, ternyata mempunyai kemiripan dengan aksara Arab. Yang lebih mengherankan adalah, ternyata keterkaitan Islam/Arab tidak hanya dengan Suku Cherokke, tapi juga dengan suku-suku Indian lainnya, seperti Anasazi, Apache, Arawak, Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu dan Zuni. Beberapa kepala suku Indian juga mengenakkan tutup kepala khas corang Islam. Misalnya kepala suku Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago dan Yuchi. Hal ini dibuktikan pada foto-foto antara tahun 1835 hingga 1870.

Hmmm, so kalo kalian masih berpikir Colombus adalah orang yang pertama yang menemukan Benua Amerika, kalian salah!. [ns/berbagaisumber]