Mahasiswa Program Studi Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Febri Megantara
menciptakan pembuka dan penutup bak sampah otomatis.
"Saya menciptakan inovasi itu untuk memudahkan orang yang ingin membuang sampah tanpa perlu menyentuh tutup tempat sampahnya," kata Febri di Yogyakarta, Ahad (20/1).
Menurut dia selama ini banyak orang membuang sampah tidak pada tempatnya. Saat ditanya, berbagai alasan mereka kemukakan, salah satunya yang paling sering digunakan untuk berkilah adalah malas.
Rasa malas muncul karena jika ingin membuang sampah pada bak sampah harus terlebih dulu membuka tutup tempat sampah. Fakta yang ada, menurut mereka tutup tempat sampah sangat kotor dan bau.
"Oleh karena itu saya menciptakan pembuka dan penutup bak sampah otomatis berbasis mikrokontroler ATMega 8 yang terdiri atas tiga elemen penting, yakni input, proses, dan output," ujar Febri.
Menurut dia sensor jarak ultrasonik sebagai input, bagian proses menggunakan mikrokontroler ATMega 8, sedangkan motor servo sebagai outputnya. Tiga elemen tersebut tidak terlepas dari catu daya menggunakan tegangan DC dari konverter dan tegangan AC dari PLN.
Febri mengatakan cara kerja pembuka dan penutup bak sampah otomatis itu berdasarkan inputan dari sensor jarak ultrasonik. Jika sensor jarak ultrasonik menangkap suatu aktivitas di dekat bak sampah, dalam hal ini tangan seseorang dengan jarak lebih dari 35 cm maka motor servo akan bergerak dan membuka tutup bak sampah.
"Setelah terbuka akan ditunda selama lima detik, tetapi jika lima detik di sekitar bak sampah tidak ada aktivitas maka motor servo akan bergerak untuk menutup bak sampah," kata Febri.
Menurut dia alat yang menghabiskan dana sekitar Rp 600 ribu itu diharapkan akan membantu seseorang membuang sampah, agar tangan tidak kotor dan bau saat membuang sampah karena harus membuka tutup bak sampahnya terlebih dulu.
Kelebihan lainnya adalah alat itu dikendalikan oleh sensor yang tidak terlihat, dan antiair sehingga dapat diletakkan di berbagai tempat. "Inovasi itu di bawah bimbingan dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Herlambang Sigit Pramono," ujar Febri.