Senin, 07 Januari 2013

Dinilai Sakiti Perasaan Etnis Minang, Film ‘Cinta Tapi Beda’ Dilaporkan Ke Polda Metro Jaya


Film besutan sutradara Hestu Saputra, ‘Cinta Tapi Beda’ dilaporkan Zulhendri Hasan ke Polda Metro Jaya. Film yang mengangkat tema percintaan muda-mudi beda agama ini dinilainya menyakiti perasaan etnis Minang.


‘Cinta Tapi Beda’ berkisah tentang gadis Minang bernama Diana (diperankan Agni Pratistha) yang memeluk agama Katolik fanatik berpacaran dengan Cahyo (diperankan Reza Nangin) yang seorang Muslim. Zulhendri juga mempersoalkan bagian film yang menggambarkan makanan kesukaan Diana adalah babi rica-rica.

Zulhendri menuturkan kisah perbedaan suku yang ditampilkan film yang diproduseri Hanung Bramantyo itu tidak pada tempatnya. “Silakan tampilkan yang semestinya kalau mau kultur, suku, agama. Laporan ini menanamkan etnis, suku, rasa kebencian. Minang itu berfalsafahkan ‘Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah’ (adat berlandaskan syariat, syariat berlandaskan Kitabullah Al Quran). Jadi Padang itu identik dengan Minang. Minang itu identik dengan Muslim. Film ini nilai jualnya perbedaan agama tapi kenapa ada Minang yang menjadi sample agama Katolik?” protesnya.

Karena latar belakang yang ia nilai menyakiti perasaan warga etnis Minang, pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu melaporkan film itu ke Polda Metro Jaya, Senin (7/1). Ia melapor dengan membawa nama Badan Organisasi Kebudayaan Alam Minang, Ikatan Mahasiswa Minang, dan Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia.

“Film itu menampilkan suatu perbuatan yang menanamkan rasa kebencian dan menggambarkan suatu yang bertolak-belakang dari asal Minang. Ketika Minangkabau identik Islam, kalau ada peran yang berbeda dari aslinya itu mengganggu, seperti pada Pasal 16 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis,” papar Zulhendri.