Film besutan sutradara Hestu
Saputra, ‘Cinta Tapi Beda’ dilaporkan Zulhendri Hasan ke Polda Metro Jaya. Film
yang mengangkat tema percintaan muda-mudi beda agama ini dinilainya menyakiti
perasaan etnis Minang.
‘Cinta Tapi Beda’ berkisah tentang
gadis Minang bernama Diana (diperankan Agni Pratistha) yang memeluk agama
Katolik fanatik berpacaran dengan Cahyo (diperankan Reza Nangin) yang seorang
Muslim. Zulhendri juga mempersoalkan bagian film yang menggambarkan makanan
kesukaan Diana adalah babi rica-rica.
Zulhendri menuturkan kisah perbedaan
suku yang ditampilkan film yang diproduseri Hanung Bramantyo itu tidak pada
tempatnya. “Silakan tampilkan yang semestinya kalau mau kultur, suku, agama.
Laporan ini menanamkan etnis, suku, rasa kebencian. Minang itu berfalsafahkan
‘Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah’ (adat berlandaskan syariat,
syariat berlandaskan Kitabullah Al Quran). Jadi Padang itu identik dengan
Minang. Minang itu identik dengan Muslim. Film ini nilai jualnya perbedaan
agama tapi kenapa ada Minang yang menjadi sample agama Katolik?”
protesnya.
Karena latar belakang yang ia nilai
menyakiti perasaan warga etnis Minang, pria yang juga berprofesi sebagai
pengacara itu melaporkan film itu ke Polda Metro Jaya, Senin (7/1). Ia melapor
dengan membawa nama Badan Organisasi Kebudayaan Alam Minang, Ikatan Mahasiswa
Minang, dan Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia.
“Film itu menampilkan suatu
perbuatan yang menanamkan rasa kebencian dan menggambarkan suatu yang bertolak-belakang
dari asal Minang. Ketika Minangkabau identik Islam, kalau ada peran yang
berbeda dari aslinya itu mengganggu, seperti pada Pasal 16 tahun 2008 tentang
Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis,” papar Zulhendri.