Ibu
Nur Aini, istri dari Bachtiar, merasa geram lantaran suaminya menjadi korban
penembakan Densus 88 di Dompu pada Sabtu (5/1/2013).
Ia
membantah sama sekali pernyataan Polri bahwa suaminya terlibat kasus terorisme
di Poso, sebab selama ini suaminya tinggal menetap dan tak pernah pergi jauh.
Sore
ini, menurut Nur Aini, suaminya Bachtiar bekerja seperti biasa. Setelah
berdagang roti dan kue kering, sang suami pergi menagih hutang dagangan.
“Setahu
saya dia pergi menagih hutang. Paginya dia jualan terus sorenya karena ada yang
hutang, dia menagih hutang. Dia pergi jam 03.00 sore, terus dia pulang, lalu
saya tanya mau ke mana sudah jam 05.00? terus saya tunggu-tunggu sampai
sekarang tidak pulang-pulang,” tuturnya kepada voa-islam.com, Selasa
(8/1/2013).
...Saya sakit hati. Cuma pesan saya,
saya punya motor itu mereka bawa, sama uang di sadel motor itu 10 juta lebih
Hingga
kini ia belum mendapatkan kabar secara resmi dari pihak kepolisian jika
suaminya telah wafat, informasi yang ia dapat hanya dari berita di televisi
jika sang suami ditembak mati oleh Densus 88.
“Sampai
sekarang belum dikasih kabar, saya cuma lihat dari berita aja di tv,” ujarnya.
Hal
itulah yang membuat Nur Aini sakit hati, bahkan yang lebih parahnya lagi, motor
pinjaman dan uang sebesar 10 juta yang diletakkan di sadel motor itu raib dan
belum dikembalikan.
“Saya
sakit hati. Cuma pesan saya, saya punya motor itu mereka bawa, sama uang di
sadel motor itu 10 juta lebih. Itu uang hasil jualan dan uang arisan saya,”
ungkapnya.
Bahkan,
yang menambah parah penderitaannya adalah, sang pemilik motor hingga kini terus
menagihnya.
“Sampai
sekarang orangnya datang minta terus motornya. Uang disadel motor itu hasil
jualan kue punya orang juga,”ucapnya sedih.
Nur
Aini kembali menegaskan jika suaminya hanya pedagang roti dan tidak terkait
kasus terorisme di Poso. “Kerjaannya cuma jual kue kering, donat sama roti, itu
saja sehari-harinya. Pak Bachtiar itu tidak pernah kemana-mana,” jelasnya.
...Belum tahu gimana nasib anak-anak
saya dan keluarga ini karena tidak ada yang cari uang
Ia
pun meminta kepada aparat kepolisian, agar segera mengembalikan jenazah
suaminya beserta motor dan uang yang dibawanya.
“Kembalikan
jenazahnya cepat! Kita mau kuburkan di sini, sama motor dan uang di
sadelnya kurang lebih 10 juta,” tegasnya.
Pasca
ditinggal wafat suaminya, Nur Aini masih bingung, bagaimana nanti ia menghidupi
empat orang anaknya yang masih kecil-kecil.
“Belum
tahu gimana nasib anak-anak saya dan keluarga ini karena tidak ada yang cari
uang,” tutupnya. [Ahmed Widad]