Seorang beach boys di Bali
|
Mengagetkan. Sebuah pemberitaan
bikin heboh di Jepang terkait dengan pria Indonesia yang tinggal di Bali dan
berprofesi sebagai beach boys. Seorang penulis lepas Jepang yang
cukup banyak karyanya di majalah mingguan Nikkan Gendai menulis jika
para beach boys ini melayani nafsu birahi perempuan Jepang dengan biaya 5.000
yen atau sekitar 584 ribu (kurs Rp 116 per yen) sekali main seks.
"Bali menjadi sangat populer
saat masa ekonomi bubble sekitar awal tahun 1990-an. Banyak wanita Jepang ke
Bali untuk dipijat," ungkap Yukio Murakami sang penulis lepas yang dikutip
dan ditulis oleh majalah Nikkan Gendai terbitan 11 Mei 2010 halaman 5.
Wanita Jepang itu banyak memanggil
laki-laki di sana untuk dipijat sensual sampai ke payudara bahkan sampai ke
bagian bawah, tambahnya.
"Lalu pada saat tertentu
terjadi transaksi untuk main seks menanyakan harganya. Sekitar 200 gigolo di
Bali dalam operasinya dan banyak di antaranya terlatih untuk memuaskan wanita.
Bahkan terlatih untuk menjilati tubuh wanita sampai ke organ intim wanita
sehingga wanita terkadang bisa jauh lebih nikmat dan terangsang tinggi
ketimbang bersetubuh. Tarif mereka sekali main seks 5.000 yen, tapi ada yang
lebih murah hanya 2000 yen (Rp 233 ribu). Apabila melayani seharian penuh maka
tarifnya 10.000 yen(Rp 1,1 juta)," ungkap Murakami lagi.
Bagi karyawan wanita Jepang
kepopuleran anak pantai Bali sejak 10 tahun lalu atau sekitar tahun 2000. Kini
banyak pekerja Jepang berlibur bersantai ke Bali, tambahnya.
Terutama sekitar tahun 2005 banyak
wanita pekerja di toko-toko di Jepang yang stress dalam kehidupannya dan jarang
melakukan hubungan seks, melepaskan stresnya ke Bali untuk membeli lelaki,
tambah Murakami lagi."Satu hal yang sangat memalukan secara
nasional," tulis Nikkan Gendai di akhir tulisannya.