Senin lalu (19/11) dalam situs
kantor berita Reuters memposting gambar-gambar tentang tentara-tentara Israel
yang sedang berdoa ketika akan memasuki wilayah perbatasan dengan Jalur Gaza.
Mereka terlihat berjejer dan sebagian sedang serius berdoa.
Hal yang sama pasti juga dilakukan
oleh para pejuang Palestina di Gaza ketika itu, yaitu berdoa kepada Allah Swt.
Namun ada hal yang sangat jauh berbeda jika kita berbicara tentang apa isi doa
yang diucapkan oleh kedua belah pihak. Para mujahidin di Gaza dipastikan berdoa
agar diberikan kesempatan untuk syahid terbunuh di medan perang. Karena itu
bagi mereka adalah cita-cita tertinggi dalam hidup mereka. Sedangkan tentara
Israel, sudah bisa dipastikan mereka akan ditiupkan ketakutan oleh Allah Swt
dalam hati mereka, sehingga mereka berdoa bukan bercita-cita untuk mati di
medan perang, tapi menang dan selamat dari kematian.
Saya jadi teringat, kejadian yang
sama juga pernah terjadi ketika dahulu tercetus perang Afghanistan melawan
Rusia. Konon, pasukan perang dari negara raksasa tandingan Amerika ini merasa
ngeri sebelum berangkat ke medan perang melawan para mujahidin Afghanistan.
Mengapa? Karena ketika itu mereka membayangkan bahwa sebentar lagi mereka akan
berperang melawan para pasukan muslim yang CITA-CITA TERTINGGINYA ADALAH MATI
(SYAHID). Sedangkan bagi mereka, berperang bukan untuk mati. Tapi untuk bisa
selamat dan kembali pulang.
Semoga Allah Swt memberikan kekuatan
kepada tentara Muslim di Gaza, dan sebaliknya ketakutan yang mendalam kepada
musuh-musuh kita. Amin.
Oleh : Aditya Abdurrahman Abu Hafizh