Seorang nenek 55 tahun, Hasanah Abdullah akhirnya bisa
mengikuti ujian Sijil Pelajaran Malaysia (SPM) atau setingkat SMA setelah
penantiannya selama 40 tahun.
Nenek tiga cucu itu mengikuti ujian SPM yang berlangsung sejak Senin (5/11)
di Sekolah Menengah Kebangsaan Guar Chempedak, Kedah, Malaysia.
Hasanah yang juga guru Kelas Alquran dan Fardu Ain (KAFA) di Masjid Al Amin
Sungai Layar, Sungai Petani adalah salah satu dari 147 peserta ujian
perseorangan dari Sekolah Menengah Langkasuka, Guar Chempedak, demikian
dilaporkan media-media lokal di Kuala Lumpur, Selasa (6/11)
Ia mengatakan, momen tersebut merupakan detik paling bersejarah dalam hidupnya.
Saat berusia 15 tahun, Hasanah harus memikul tanggung jawab menjaga enam
adiknya setelah kematian ibunya sehingga beberapa kali ia gagal untuk mengikuti
ujian yang kala itu dikenal dengan Malaysia Certificate of Education (MCE).
Hasanah hanya sempat bersekolah hingga kelas enam sebelum diminta berhenti
oleh bapaknya karena beberapa faktor termasuk kondisi ekonomi keluarga yang
susah ketika itu.
Sejak itu, ia hanya bisa menyimpan hasrat untuk mengikuti MCE. Niat itu pun
makin terlupakan karena ibunya meninggal dunia. “Saya sering membujuk ayah
untuk mengizinkan saya mengambil MCE. Namun beliau tidak membolehkan karena
saya harus menjaga adik-adik yang masih kecil dan butuh perhatian ketika itu,”
katanya.
“Walaupun hati sangat ingin mengambil MCE, saya terpaksa memendamnya karena
tidak mau menyusahkan keluarga dan adik-adik yang memerlukan saya,” imbuhnya.
Mengenai peluangnya lulus dalam ujian itu, Hasanah yang mengambil subjek
utama dan tambahan Bahasa Arab serta Tasawur Islam ini yakin mampu menempuh SPM.*/ROL
Red : Khansa Salsabillah