Rabu, 21 November 2012

Israel Disebut Teroris, AS tidak Terima


Amerika Serikat mereaksi pernyataan Perdana Menteri Turki, Reccep Tayyip Erdogan, yang menyebut Zionis Israel sebagai rezim teroris. Kritikan Turki di media tidak akan membantu menyelesaikan krisis Gaza.


Kantor berita ISNA, Selasa (20/11), melaporkan juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Victoria Nuland, dalam sebuah pernyataan mengkritik keras komentar Erdogan tentang aksi bruta Israel di Jalur Gaza.

"Pernyataan Erdogan dan kritik-kritik di media menyangkut Israel sama sekali tidak akan membantu mengakhiri krisis Gaza. Ini adalah sesuatu yang telah disampaikan dengan jelas oleh Washington kepada Turki," ujar Nuland.

Dia juga menyatakan bahwa Kemlu AS telah menyampaikan keprihatinannya kepada pemerintah Turki akibat komentar-komentar Erdogan.

Sebelumnya, Erdogan menyebut Israel sebagai rezim teroris dan menegaskan bahwa Zionis sedang berupaya menerapkan kebijakan genosida terhadap bangsa Palestina. PM Turki juga menandaskan Israel telah melanggar hukum internasional dan mengabaikan masalah perdamaian di kawasan Timur Tengah.