"Jangankan masuk timnas, masuk
klub saja sulitnya setengah mati," ujar Bambang Nurdiansyah, saat ditanya
perbedaan timnas dahulu dengan sekarang oleh salah seorang suporter yang hadir
dalam sebuah diskusi sepak bola saat Sports Race event, Sabtu (10/11/2012), di
Piazza Area, Gandaria City, Jakarta Selatan.
Dalam diskusi tersebut, Bambang dan
Ricky Yakobi yang hadir sebagai pakar tamu, selalu menjawab setiap pertanyaan
dengan lugas. "Dulu orang sudah mengenal kami siapa saat masuk timnas,
karena sebelum masuk timnas, kami sudah matang di klub. Padahal dulu televisi
cuma TVRI. Tak seperti sekarang, kita tidak kenal siapa pemain timnas,"
lanjut bambang, ketus.
Menurut kedua legenda sepak bola
Indonesia tersebut, mandeknya prestasi timnas Indonesia karena tak mempunyai
sistem pembinaan yang baik dan seleksi pemain timnas yang jelas.
"Coba bayangkan, masa anak yang
larinya miring bisa ikut seleksi timnas. Seharusnya, seleksi timnas dimulai
dari daerah. Setiap daerah menggelar seleksi, lalu yang terbaik dibawa untuk
mengikuti seleksi timnas di Jakarta. Bukannya langsung menggelar seleksi di
lapangan Senayan yang bisa diikuti semua orang," kritik Yakobi, mengenai
seleksi timnas usia dini.
Lalu mereka berdua mengomentari
pertayaan mengenai kebijakan naturalisasi yang dilakukan PSSI. "Pemain
naturalisasi adalah bentuk kegagalan PSSI melakukan pembinaan. Pengurus PSSI
era Nurdin atau yang sekarang sama saja. Malaysia tak memakai pemain
naturalisasi bisa juara. Menurut saya, naturalisasi tidak benar," tegas
Bambang.
Berbeda dengan Bambang yang tak
setuju dengan naturalisasi. Yakobi, menilai naturalisasi ada baik dan buruknya.
Jika yang dinaturalisasi pemain sekelas Cristian Gonzalez itu bagus. Tapi
sekarang timnas cenderung asal comot pemain asing untuk dinaturalisasi.
"Mereka mau dinaturalisasi
karena tidak punya prospek di negara asalnya. Harusnya, setiap pemain yang
dinaturalisasi harus diperlihatkan perjalanan kariernya kepada
masyarakat," saran Yakobi.
"Naturalisasi jangan dijadikan
alat untuk menutupi aib," sindir Bambang lagi.
"Saya yakin kalian ini juga
pasti pecinta sepak bola nasional juga. Kritisi PSSI, jangan pernah takut.
Karena PSSI itu bukan milik golongan tertentu, tapi milik seluruh rakyat
Indonesia," seru Bambang kepada suporter yang hadir.(Jaka Sutisna)