Minggu, 18 November 2012

Cerita anggota Kopassus 6 tahun temani Jokowi blusukan


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang biasa disapa Jokowi ternyata panutan bagi asisten pribadinya (Aspri). Hal ini dialami oleh Devid A yunanto, Aspri Jokowi.

Pria Kelahiran Boyolali, Jawa Tengah ini mengatakan banyak belajar dari Jokowi berbagai pengalaman dalam bekerja. Misalnya, cara berkomunikasi dengan orang dari berbagai lapisan.


"Saya senang ke lapangan dan banyak belajar, belajar dari bapak cara berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda, dan yang sebelumnya tahu jadi tahu kan tiap orang memiliki beda-beda masalah," ujar Devid saat berbincang dengan merdeka.com di rumah dinas Jokowi, Jalan Taman Suropati Nomor 7 Jakarta, Jumat (16/11) malam.

Ayah dari seorang putri ini menilai Jokowi adalah sosok yang sederhana dan tidak ribet dalam melakukan pekerjaan. Sebab, setiap ada aduan dari masyarakat maupun berita di media massa mengenai permasalahan, menurut Devid, Jokowi langsung cepat tanggap.

"Bapak itu simple dan tidak bertele-tele, tiap pagi itu baca koran kalau beliau baca ada permasalahan warga pasti nanti langsung ngajak kesana di sela-sela jadwal resmi," ungkap pria yang mengenakan kaos warna putih ini.

Anggota Kopassus ini tidak merasa lelah mengikuti gaya kerja Jokowi yang sering blusukan ke kampung-kampung kumuh dibanding berada di dalam kantor. Justru hal-hal seperti itulah yang membuatnya betah ikut Jokowi hampir 6 tahun ini.

"Saya tidak kaget karena saya terbiasa kerja di lapangan, yang terpenting kita nikmati pekerjaan saja," kata dia.

Devid mengelak jika dirinya yang diminta Jokowi untuk terus menjadi asisten pribadinya hingga sekarang. Namun, Devid malah mengatakan dirinya yang meminta langsung ke Jokowi.

"Pokoknya bapak tidak minta, saya yang ikut bapak. Ya gimana sih mbak kalau anak merengek ke bapaknya," kata dia.

Sampai hari ini Devid tidak merasa bosan dan keberatan dengan pekerjaannya. Karena kegiatan yang dilakukan oleh Jokowi dianggap sebagai pekerjaan yang tidak monoton.

"Sampai hari ini tidak sih, kan kegiatannya itu biasa sudah merupakan pekerjaan rutin," kata dia.

Dulu sewaktu menjabat wali kota Solo, staf Jokowi sering datang pagi-pagi ke rumah dinas untuk tanda tangan surat. Sebab, Jokowi lebih sering dari rumah dinas melakukan tinjauan ke kampung daripada ke kantor.

"Dulu itu pagi-pagi sampai stafnya minta waktu ke rumah untuk tanda tangan surat. Biasanya dari rumah langsung ke lapangan, kalau ke kantor paling cuma temui tamu itu pun paling maksimal 30 menit," terang dia.

Sementara itu, ditengah kesibukan mengikuti rutinitas Jokowi yang selalu padat hingga masa libur. Kehidupan keluarga Devid baik-baik saja, bahkan istri dan putrinya mendukung pekerjaannya tersebut.

"Ya enggak ada masalah sama keluarga, saya memberikan penjelasan saja kalau pekerjaan saya seperti ini, kan saya disini untuk kerja," ucap dia.
Dia justru heran dengan Berat Badannya yang bertambah puluhan kilogram semenjak bekerja dengan Jokowi. Padahal pekerjaanya jarang sekali duduk diam di kantor.
"Saya malah heran mbak, dulu pertama kali ikut bapak beratku 54 Kg sekarang jadi gendut gini 78 Kg," katanya sembari tertawa.

Walaupun sibuk bekerja mengikuti kegiatan Jokowi sebagai gubernur, Devid masih menyempatkan berkumpul bersama keluarga. Setiap dua minggu sekali, Devid rutin pulang ke Solo untuk menjenguk keluarga.

"Kan tiap hari juga telepon anak, tiap dua minggu sekali pulang ke Solo ya hari Sabtu-Minggu," kata dia.

Devid mengatakan, walaupun keluarga penting, namun sesuai dengan sumpah jabatan, segala kepentingan keluarga dibawah kepentingan negara.

"Biasa, karena saya mengabdi jadi sesuai janji jabatan, kepentingan negara lebih tinggi dari kepentingan pribadi," tandasnya.

Putri Devid yang saat ini sudah bersekolah kelas satu SD ini terbiasa ditinggal oleh bapaknya. Sebab, saat menjadi Aspri Jokowi menjabat sebagai wali kota Solo, Devid lebih sering tinggal di rumah dinas Jokowi.

"Sudah biasa mbak, malah dari dulu di Solo aku sering tidur di rumah dinas bapak," kata dia.

Namun bedanya dengan saat ini, putrinya sering melihat dirinya terlihat di televisi. Hal itu yang sering dilontarkan oleh putrinya ketika dirinya pulang ke rumah.

"Ya kalau pulang paling bilang papa tadi ada di televisi," kata Devid menirukan putrinya.