Selasa, 20 November 2012

Masyarakat Aceh Kumpulan 1 Milyar Lebih Sumbangan untuk Palestina


Hari Ahad kemarin (18/11/2012), Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) wilayah Aceh mengadakan konser amal untuk rakyat Palestina di ruang AAC Dayan Dawood. Konser ini dihadiri ribuan orang, termasuk Wakil Wali Kota Banda Aceh, Hj. Illiza Sa’adudin Djamal dan Ketua KNRP Pusat Suripto.


Seperti yang dilansir dari JPPN.com, Menurut keterangan dari Ketua KNRP Wilayah Aceh Tgk. Mahyaruddin Yusuf, penggalangan dana yang dilakukan di setiap Kabupaten atau Kota mencapai Rp 445.000.000 Juta. Sedangkan perhitungan sementara berhasil terkumpul Rp. 1.124.634.500. Selain uang, donasi juga menginfaqkan hp, jam tangan, anting dan barang lainnya.

Ia mengatakan, kepedulian masyarakat Aceh akan rakyat Palestina dapat menghirup kembali udara segar dan aman dari penjajah yahudi Israel. Semua elemen masyarakat yang satu padu dapat membantu muslim palestina  dan memerdekakan masjid al-Aqsa.

“Masjid Al-Aqsa merupakan kiblat ummat Islam yang pertama sebelum ka’bah. Dan semoga kita bercita-cita dapat shalat di masjid al-Aqsa,” ucap Mahyaruddin.

Sementara itu, Pemerintah Kota Banda Aceh menyerahkan bantuan  Rp 202.605.000, untuk rakyat Palestina. Bantuan ini diserahkan Wakil Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa"aduddin Djamal kepada Ketua Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Soeripto, Sabtu malam (17/11/2012) pada acara penggalangan dana di Aula lantai IV, Gedung A Balaikota Banda Aceh.

Dalam kesempatan itu, Illiza mengatakan, bantuan yang mereka berikan, berasal dari PNMS, kepala SKPD dan para pelajar di Kota Banda Aceh. Hal itu merupakan bentuk kepedulian dan keprihatinan masyarakat kota terhadap korban perang yang sekarang sedang berkecamuk antara Israel dan Palestina di Jalur Gaza, dimana sangat banyak muslim yang menjadi korban dan sangat  membutuhkan uluran tangan.

Ia berharap, bantuan tersebut dapat dipergunakan sebaik-baiknya dan dapat membantu meringankan beban rakyat Palestina. Pada kesempatan tersebut, Illiza juga membacakan sebuah puisi yang isinya menyerukan kepada seluruh pemimpin dan masyarakat dunia untuk tidak hanya mengirim salam keprihatinan terhadap korban, namun lebih dari itu, Illiza meminta kepada mereka agar mau melakukan tindakan nyata untuk menghentikan kebiadaban Israel yang di anggapnya telah menjadi-jadi.*