Menara setinggi 99 meter atau minaret pada masjid akbar berkapasitas belasan
ribu orang, di lokasi pembangunan "Islamic Center" di jantung Kota
Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai dibangun.
Peresmian dimulai pembangunan (groundbreaking) minaret itu dilakukan
Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, dan Presiden Direktur (Presdir) PT Newmont
Nusa Tenggara (PTNNT) Martiono Hadiyanto, di lokasi pembangunan, Senin sore
(6/8) seperti dilansir Antaranews.
Sejumlah tokoh agama Islam, hadir dalam acara tersebut guna menyaksikan
"groundbreaking" pembangunan Minaret Masjid Akbar "Islamic
Center" itu.
Pembangunan menara 99 itu dibiayai dari dana tanggung jawab sosial (CSR)
Perusahaan tambang emas dan tembaga PTNNT.
Anggaran pendukung menara 99 itu merupakan bagian dari dana CSR PTNNT
sebesar 38 juta dolar AS atau setara dengan sekitar Rp360 miliar, yang
dikucurkan pada 2011 dan 2012.
Dana CSR itu masing-masing sebesar Rp140 miliar untuk Pemerintah Provinsi
NTB dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, dan sebesar Rp70 miliar untuk
Pemerintah Kabupaten Sumbawa.
Pengelolaan proyek pembangunan menara 99 itu langsung ditangani manajemen
PTNNT bersama kontraktor mitra kerjanya, dan dinas teknis terkait di Pemprov
NTB bertindak sebagai supervisi.
Pihak Newmont yang melakukan penawaran ke publik hingga tender proyeknya,
dan menyerahkan bangunan yang terbangun jika sudah rampung.
Dukungan anggaran pembangunan menara 99 masjid akbar "Islamic
Center" itu mencapai Rp50 miliar.
Menara itu merupakan bagian struktur masjid akbar yang tengah dibangun di
kompleks "Islamic Center" pada areal seluas 6,7 hektare. Pembangunan
masjid akbar itu dimulai sejak 18 Agustus 2011 dan diperkirakan rampung paling
cepat akhir 2013.
Pada kesempatan itu, Martiono mengatakan, keterlibatan PTNNT dalam
pembangunan menara 99 itu merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap kemajuan pembangunan daerah di wilayah NTB.
"Ini merupakan bagian dari peran PTNNT untuk membangun daerah tempat
perusahaan beraktivitas. Diharapkan bangunan yang akan dibangun dapat berguna
bagi kegiatan keagamaan, sekaligus pusat kebudayaan," ujarnya.
Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, pada kesempatan yang sama mengatakan,
menara 99 atau minaret itu merupakan simbol keagamaan dan sangat substantif
dengan pengembangan di bidang agama menuju daerah NTB yang beriman dan berdaya
saing.
Minaret itu akan menjadi bangunan tertinggi di Kota Mataram, dan menjadi
bagian dari "Islamic Center" yang berada di tengah kota.
"Dengan dukungan Newmont ini, tentu diharapkan akan semakin baik di
masa mendatang. Tinggi menara seluruhnya yakni 114 meter namun bagian yang
dapat dijadikan area bagi pengunjung setinggi 99 meter," ujarnya.
Pembangunan "Islamic Center" itu dijawalkan terlaksana dalam lima
tahapan, yang telah diawali dengan tahap awal berupa kegiatan perataan tanah
(ground breaking), pembangunan area pendidikan, relokasi saluran irigasi dan
relokasi Sekolah Pembangunan Pertanian (SPP) Mataram.
Tahap kedua menyangkut lanjutan pembangunan area pendidikan, relokasi SMP
Negeri 6 Mataram dan pembangunan masjid raya yang berkapasitas 15.000 orang
itu, yang akan berlanjut hingga tahap ketiga dan keempat.
Pada tahap keempat juga masih mencakup pembangunan jalan akses
"Islamic Center" dan renovasi Masjid Attaqwa menjadi pusat kajian
iptek yang selalu dilandasi nilai-nilai Islam.
Sementara tahap kelima atau akhir mencakup pembangunan fasilitas
bisnis/area komersil sekaligus penataan lingkungan area masjid.
Secara keseluruhan, pembangunan "Islamic Center" pada areal
seluas 6,7 hektare di Pulau Lombok itu diperkirakan menelan dana sekitar Rp356
miliar, sesuai hasil karya kelompok diskusi Puddezoe yang memenangkan lomba
"grand design" Islamic Center di Pulau Lombok. (bilal/arrahmah.com)