DEMONSTRASI terkait penolakan agresi
Israel atas Palestina yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Rabu
(21/11), berakhir dengan penganiayaan.
Saat tiba di depan Kedutaan Besar
(Kedubes) AS, massa HMI yang terdiri dari Pengurus Besar (PB), Badan Koordinasi
(Badko) Jabotabekabanten, Cabang Jakarta Selatan, Cabang Jakarta Pusat-utara,
Cabang Jakarta Barat, Cabang Depok, dan Cabang Ciputat langsung dipukuli serta
ditembak dengan peluru karet dan gas air mata.
Menurut keterangan salah satu
kordinator lapangan aksi Rudi Gani (Ragi), Ketua Umum Pengurus Besar (Ketum PB)
HMI Noerfajriansyah (Fajri) dan beberapa kader HMI menjadi bulan-bulanan
aparat.
“Selain Fajri, 12 kader HMI
mengalami luka-luka dan kini ditangkap oleh Polisi dengan tuduhan tidak
berdasar. Kembali lagi kami mengingatkan jika gerakan HMI tidak memusuhi Polri
dan kementrian tertentu,” jelas Ragi.
Di samping itu, Ragi juga
menyayangkan adanya pemutarbalikkan fakta yang disampaikan di beberapa media
yang dipandangnya memperkeruh keadaan.
“Di beberapa media dikatakan
kader-kader HMI melempar batu di depan Keduber AS. Faktanya kader-kader HMI
melempar telur sebagai simbol penolakan dukungan AS kepada Israel,” keluhnya.
Sampai berita ini diturunkan,
menurut keterangan salah satu Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) PB HMI
Miftahun Najah, Ketum PB HMI masih ditahan oleh polisi di Polda Metrojaya
bersama puluhan kader HMI lainnya. (Pz/Islampos/trik)