Sebuah jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Jerman
menentang kebijakan konfrontatif rezim Israel di kawasam Timur Tengah.
Jajak pendapat itu muncul menjelang kunjungan kenegaraan Presiden Jerman Joachim
Gauck ke Tel Aviv dan Palestina.
Menurut survei yang diterbitkan oleh majalah berita Stern, sekitar 59
persen dari responden memandang entitas Yahudi sebagai kalangan agresif, yang
menunjukkan peningkatan 10 persen dibandingkan dengan survei serupa pada
Januari 2009.
Sementara itu, sekitar 70 persen dari mereka yang disurvei mengatakan Tel
Aviv sedang mengejar kepentingannya tanpa memperhatikan bangsa lain. Responden
dengan jumlah yang sama juga menyatakan bahwa Jerman tidak memiliki kewajiban
khusus terhadap Israel.
Hasil polling ini keluar tidak lama setelah sastrawan Jerman Gunter Grass
yang menyabet penghargaan Nobel, mengkritik keras sikap Israel. Grass dalam
puisinya yang berjudul "Apa yang Harus Katakan," yang diterbitkan di
harian Jerman Süddeutsche Zeitung pada 4 April menyebut Israel mengancam
perdamaian dunia.
Puisi itu memicu kemarahan Tel Aviv. Kedutaan Israel di Berlin mengeluarkan
pernyataan keras terhadap Gunter Grass.
Pada 8 April, Menteri Dalam Negeri Israel Eli Yishai mengeluarkan larangan
bagi Gunter memasuki Israel, dan menuduhnya mengobarkan api kebencian terhadap
Tel Aviv.
Menurut survei yang dilakukan tahun 2011 oleh Friedrich Ebert Foundation
yang berbasis di Berlin, lebih dari 50 persen orang Eropa percaya bahwa Israel
adalah ancaman paling serius terhadap keamanan global.
Sumber http://www.republika.co.id