Tingginya
tingkat kecelakaan lalu lintas akibat sopir mengantuk, mabuk atau kondisi fisik
yang kurang baik mengilhami empat mahasiswa dari Institut Teknologi Telkom dan
Institut Teknologi Bandung membuat sebuah aplikasi bernama Brainstat.
"Ini adalah aplikasi untuk memantau kondisi pengemudi layanan transportasi dari aktivitas gelombang otaknya," kata Dody Qori Utama, mewakili rekannya yang tergabung dalam tim bernama Malabar.
Ditanamkan pada perangkat berwujud seperti headset yang dimodifikasi, Brainstat memantau kondisi fisik dan konsentrasi pengemudi transportasi guna menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Aplikasi yang mewakili Indonesia di ajang Microsoft Imagine Cup 2012 tingkat internasional di Sydney, Australia ini akan memberikan peringatan dini bagi pengemudi. Brainstat bekerja dengan membaca gelombang otak manusia karena otak adalah pusat dari semua aktvitas yang terjadi dalam tubuh manusia.
Dicoba detikINET, saat dipasangkan ke kepala, Brainstat langsung membaca aktivitas otak dan menampilkannya di layar komputer secara real-time. Adapun aspek yang dinilai adalah tingkat kognitif, kewaspadaan, kondisi psikologi dan fisiologi, tingkat kecanduan dan asupan oksigen ke otak.
Dijelaskan tiga anggota tim Malabar lainnya Umar Ali Ahmad, Arganka Yahya dan Anggunmeka Luhur Prasasti, aplikasi ini sedang coba ditawarkan kepada maskapai penerbangan. Namun bukan tidak mungkin, Brainstat bisa digunakan untuk berbagai keperluan.
"Ini nantinya bisa dikembangkan lebih jauh lagi dan penggunaannya bisa juga oleh pengemudi mobil, bis, seluruh alat transportasi," ujar mereka.