Berbagai macam
tanggapan disampaikan warga Ambon tentang peristiwa bentrokkan yang terjadi
pada pagi setelah subuh (15/05/2012). Peristiwa tersebut bermula dari pawai
obor Pattimura berujung pada bentrokkan antara massa Islam dan massa Kristen di
perbatasan antara desa Batu merah dengan Mardika kelurahan Rijali.
Banyak warga
yang meyakini bahwa kerusuhan ini sengaja diciptakan oleh pihak Kristen untuk
menciptakan kondisi Ambon yang tidak aman sehingga pelaksanaan MTQ XXIV
Nasional yang akan berlangsung Juni mendatang batal dilaksanakan di Ambon.
Setelah konflik
sedikit mereda voa-islam.com sejumlah warga masyarakat Ambon tentang peristiwa
kerusuhan yang terjadi ba'da subuh tersebut.
Menurut Subhan
(40) pegawai swasta yang bermukim di batu merah ini meyakini terkait upaya
menggagalkan MTQ XXIV Nasional di Ambon. "Ana yakin ini ada indikasi
kesempatan untuk membatalkan MTQ dan tadi pagi mereka (massa kristen-red) juga
mau serang Waringin (kampung muslim, red) tapi bisa dihalau aparat,"
tuturnya.
Sedangkan menurut
Muhammad (43) seorang dosen di perguruan tinggi di Ambon menilai umat Islam
terlena. "Umat Islam terlalu terlena dengan situasi dan kondisi memasuki
MTQ yang memasung segala persoalan umat demi suksesnya MTQ sekalipun kita
dizalimi," ujarnya.
Abdullah (45)
seorang Pegawai Negeri Sipil pada sebuah perguruan tinggi di Ambon
mengungkapkan bahwa kebentrokan tersebut merupakan test case terhadap
situasi dan kondisi di Ambon. "Kerusuhan tadi pagi adalah uji coba yang
dilakukan oleh aparat keamanan untuk mengetahui kondisi masyarakat Ambon,"
ungkapnya.
Hingga berita
ini diturunkan kondisi Ambon masih belum sepenuhnya kondusif, namun aparat
keamanan terus berjaga untuk menghindari bentrokan kembali terjadi. [AF]
Sumber http://www.voa-islam.com