Merokok dianggap sebagaian orang sebagai sebuah hal yang menyenangkan.
Namun fakta menunjukkan sebaliknya. Penelitian terbaru justru menunjukkan,
remaja yang tidak merokok secara signifikan lebih mungkin lima kali lebih
bahagia, dibanding para penikmat rokok.
Penelitian terbaru menyebutkan, remaja perokok, yang minum alkohol dan
makan junk food, secara signifikan lebih mungkin tidak bahagia dari rekan-rekan
mereka.
Kebiasaan merokok tak hanya mempengaruhi kesehatan secara fisik saja,
tetapi juga secara kejiwaan. Selain lebih memungkinkan tidak bahagia, remaja
yang hobi merokok lebih rentan terjerumus dalam tindak kekerasan. Demikian
dirilis laman dailymail.co.uk, Sabtu, (05/03/2012) lalu.
Kecenderungan ini terungkap dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh
Institute for Social and Economic Research di Essex University. Dalam
penelitian tersebut, sedikitnya 5.000 orang responden berusia 10-15 tahun
ditanyai berbagai hal terkait gaya hidup sehari-hari.
Hasil pengamatan menunjukkan, remaja yang punya gaya hidup tidak sehat
termasuk merokok dan banyak minum alkohol mendapatkan skor kebahagiaan 4-5 kali
lebih rendah daripada yang memiliki gaya hidup sehat. Rokok paling membuat
tidak bahagia, yakni dengan skor 5 kali lebih rendah.
Sementara skor kebahagiaan paling tinggi diperoleh para remaja yang rajin
makan sayur dan buah-buahan. Gaya hidup yang juga meningkatkan kebahagiaan
menurut penelitian tersebut antara lain rajin olahraga, serta mengurangi
konsumsi keripik, soda dan makanan bergula.
Dr Cara Brooker yang memimpin penelitian tersebut mengatakan, kecenderungan
ini teramati konsisten bahkan ketika disesuaikan dengan faktor lain seperti
status ekonomi sosal dan tingkat pendidikan orangtua. Artinya hasil penelitian
ini diyakini dapat mewakili populasi remaja pada umumnya.
“Pesannya adalah remaja harus memiliki gaya hidup sesehat mungkin.
Ikut-ikutan menjalani perilaku orang dewasa yang tidak bahagia sama sekali
tidak akan membantunya tampak dewasa,” kata Dr Brooker, Dailymail, Ahad
(04/03/2012).
Penelitian ini juga mengungkap, gaya hidup remaja paling rentan berubah
menjadi tidak sehat pada usia 13-15 tahun. Pada usia ini, konsumsi sayur dan
buah-buahan maupun kebiasaan olahraga turun rata-rata 11 persen sedangkan
konsumsi rokok dan alkohol naik dari 8 persen menjadi 41 persen.
Brooker juga menambahkan, “Bahwa anda perlu menjadi sesehat mungkin, dan
berpartisipasi dalam perilaku lebih dewasa seperti merokok dan minum belum
tentu akan membuat Anda lebih bahagia.”
Sumber http://www.fimadani.com