Sebuah koran
Belanda melaporkan, sedikitnya 11 anak laki-laki dikebiri saat berada dibawah
naungan Gereja Katolik Roma Belanda pada tahun 1950an, dengan alasan untuk
mencegah mereka tumbuh menjadi pelaku homoseks, lansir BBC (21/03/2012).
NRC Handelsblad menulis, seorang bocah dikebiri tahun 1956 setelah
mengatakan kepada polisi bahwa dirinya dilecehkan oleh pastor di gereja itu.
Tahun lalu,
dalam sebuah penyelidikan ditemukan empat ribu anak yang dianiaya secara
seksual oleh institusi gereja Belanda sejak tahun 1945.
Henk Hethuis
seorang siswa di sekolah berasrama Katolik, berusia 18 tahun saat dirinya
melapor pada polisi tahun 1956, menjadi korban pelecehan seorang biarawan
Belanda.
Hethuis
kemudian dikebiri atas perintah dari sejumlah pastor Katolik, dengan alasan
untuk "menyembuhkannya" dari kecenderungan homoseksualitas. Hethuis
akhirnya meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil tahun 1958.
Kasus yang
sama terjadi pada sedikitnya 10 anak lain di sekolah itu, tulis koran tersebut.
Sebuah
komisi pencari fakta pada tahun lalu menyimpulkan bahwa para pejabat dalam
insitusi gereja Katolik gagal mengatasi persoalan praktek penganiayaan yang
meluas di sekolah-sekolah yang dinaunginya, di seminari serta rumah-rumah panti
asuhan.
Komisi, yang
diketuai oleh mantan menteri kabinet Wim Deetman itu, menemukan ada puluhan
ribu anak menjadi korban penganiayaan atau pelecehan dari sekedar diraba-raba
sampai diperkosa.
Komisi
Deetman mengutuk tindakan gereja yang disebutnya menutup-nutupi dan budaya
diam.
NRC Handelsblad mengatakan komisi tersebut juga menerima laporan
terkait kasus pengebirian pada tahun 2010.
Sejumlah
anggota parlemen Belanda meminta dilakukan pemeriksaan setelah munculnya
laporan terbaru yang dirilis NRC Handelsblad ini, yang dipublikasikan pada akhir pekan lalu.
Mereka akan secara resmi minta diagendakan sidang pemanggilan parlemen terhadap
ketua komisi ini, untuk memastikan kenapa justru tidak memasukkan laporan kasus
pengebirian itu dalam penyelidikan timnya.
Menteri
Kehakiman Belanda Ivo Opstelten menyebut tudingan ini "sangat berat dan
mengejutkan" dan berjanji akan menyelidiki apa peran pemerintah Belanda
saat peristiwa itu terjadi.
Gereja
Katolik Belanda telah mengatakan bersedia bekerja sama melalui penyelidikan
untuk mencari tahu apakah laporan media tersebut benar tulis kantor berita Reuters.
Sementara
itu, organisasi tertinggi Katolik Roma di Vatikan baru saja mengeluarkan sebuah
laporan Selasa kemarin (20/03/2012), tentang kasus pencabulan yang meluas di
kalangan gereja Katolik Irlandia.
Tindakan
yang disebut Vatikan sebagai aksi 'penuh dosa dan kriminal' itu menunjukkan
adanya pelecehan, pencabulan dan penganiayaan terhadap anak-anak yang
dipercayakan pendidikan dan pengurusannya pada institusi Katolik Irlandia
selama 70 tahun.
Pelaku aksi
mengerikan tersebut berasal dari kalangan pastor, frater (calon pastor),
sementara biarawati menutup-nutupi tindakan yang dilakukan oleh atasan mereka.*
Sumber http://www.hidayatullah.com