Meski hanya dihadiri 60 orang peserta, aksi Indonesia Tanpa FPI ramai
diberitakan media massa. Tapi aksi 10.000 umat Islam yang menolak kampanye
liberalisme dengan niat memperbaiki moral bangsa jangan harap mendapatkan porsi
di media. Hal itu dinyatakan Ketua Umum Front Pembela Islam Habib Riziq Shihab
dalam aksi Indonesia Tanpa Liberal di Bundaran HI, Jum’at (9/3)
“Meski kita banyak disini jangan mimpi masuk televisi, kenapa? Karena kita
bukan bencong, karena kita bukan homo, karena kita bukan lesbi, karena kita
bukan koruptor, karena kita bukan setan, karena kita bukan iblis.” sambung
Habib Rizieq disambut takbir peserta aksi yang mengelilingi bundaran HI.
Sikap media massa memang selama ini dipertanyakan. Mereka lebih
mengedepankan faktor keunikan dan dukungan kaum liberalisme ketimbang
memperbaiki moral umat.
"Eh besok ada satu bencong disini demo bubarkan FPI, pasti
masuk TV. Tapi jika Ustadz Muhammad Al Khaththath (Sekjen FUI) yang demo dan
sepuluh ribu umat aksi tidak akan masuk TV. Kenapa? Sebab Ustadz Khaththath
bukan homo, lesbi, dan bencong,” sambungnya.
Habib Riziq pun kemudian melemparkan tanya kepada para peserta aksi
semata-mata meluruskan niat dan jangan mengharapkan pemberitaan media.
“Apakah kita takut dengan media? Apa kita takut dengan TV? Presiden aja
kita lawan, apalagi TV yang kurang ajar. Betul?” tegasnya.
Sementara itu, Ustadz Bernard Abdul Jabbar selaku koordinator aksi,
mengatakan umat Islam sulit mengharapkan keadilan dari pemberitaan media. Maka
itu beliau mengimbau untuk menjadikan aksi ini sebagai jalan meraih ridho Allah
subhana wata'ala.
"Karena TV hanya urusan dunia, sedangkan aksi kita langsung diliput
oleh Allah,” optimismenya kepada para peserta. (Pz)
Sumber http://www.eramuslim.com