Setelah merilis
kabar Densus 88 Antiteror menembak mati lima orang teroris Bali untuk jihad,
akhirnya polisi meralat berita. Ternyata kelima orang itu adalah murni
perampok.
Kabid Humas
Polda Bali Kombes Hariadi mengatakan, kelima orang yang tewas ditembak datang
ke Bali bukanlah teroris. Melainkan murni perampokan.
Di sela olah
tempat kejadian perkara, Selasa (20/3/2012), Hariadi menegaskan, motif para
pelaku adalah murni tindakan kriminal perampokan. Mereka bakal beraksi di
kawasan Kuta dan Uluwatu.
Sebelumnya
Mabes Polri merilis pernyataan bahwa kelima orang yang ditembak mati Densus 88
itu adalah jaringan teroris yang merampok untuk aksi fai dalam jihad.
Menurut Kadiv
Humas Mabes Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution, Senin (19/3) keberadaan para
teroris tersebut berkaitan dengan rencana menebar teror.
"Sementara
ini mereka melaksanakan kegiatan fai atau perampokan untuk aktivitas mereka.
Dan Bali jadi target fai. Tidak menutup kemungkinan tempat lainnya bisa jadi
target. Mereka kan butuh biaya," katanya.
Saud
menambahkan, para teroris yang tewas tersebut diduga berafiliasi dengan
jaringan perampok Bank CIMB Niaga Medan 2010 silam. Salah seorang pelaku HN masuk
dalam DPO yang dicari-cari polisi dalam kasus perampokan bank tersebut.
"Diketahui
rencana target mereka dalam melaksanakan fai terhadap toko emas, money changer,
dan kafe yang ada di daerah Bali," ujar Saud. [taz, lp6]
Sumber http://www.voa-islam.com