Pembakaran Al-Qur'an di sebuah pangkalan militer AS di Afghanistan memang
disengaja, seorang anggota tim investigasi mengatakan Senin kemarin (5/3)
kepada kantor berita DPA.
"Kami yakin ini disengaja," kata Maulavi Khaliqdad, anggota panel
yang dibentuk oleh Presiden Hamid Karzai.
"Jika mereka membakar satu atau dua salinan Al-Quran, maka kita bisa
saja mengatakan itu bisa saja kesalahan. Tapi mereka mengambil ratusan buku
untuk dibakar. Semua orang tahu yang dibakar tersebut adalah buku-buku
agama."
Khaliqdad mengatakan temuan tim bahwa pembakaran itu disengaja telah
disampaikan kepada Karzai dan parlemen Afghanistan.
"Tidak mungkin tidak disengaja, jika Anda mengumpulkan banyak buku
dari perpustakaan untuk dibakar... Seseorang bertanggung jawab untuk tindakan
ini," katanya menegaskan. "Kami tidak bisa menerima bahwa mereka
mengatakan insiden tersebut adalah sebuah kesalahan."
"Sebuah kesalahan adalah ketika seseorang melakukan sesuatu tanpa
pengetahuan atau ketika seseorang tidak menyadarinya," kata Khaliqdad,
yang juga seorang anggota Dewan Ulama Afghanistan.
Laporan tentang tentara AS di pangkalan udara Bagram di utara Kabul
membakar buku-buku agama termasuk Al-Qur'an telah menyebabkan aksi protes
kekerasan di seluruh negeri.(fq/bm)
Sumber http://www.eramuslim.com