Terbongkar sudah belang dan kebobrokan kelompok Liberal di negeri ini.
Diam-diam, beberapa organisasi, LSM dan Kelompok Aliran dan Keagamaan mendapat
sokongan dana dari Lembaga Donasi Amerika Serikat dan Zionis Internasional.
Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai hingga ratusan juta dolar AS.
Bukti, LSM-LSM Komparador Asing itu rela menjadi budak alias jongos bangsa
kafir untuk membocorkan rahasia negara dan melucuti umat Islam Indonesia. Ini
namanya pengkhianatan!
Rand Corporation adalah sebuah Pusat Penelitian dan Pengkajian
Strategi tentang Islam dan Timur Tengah, yang berpusat di Santa Monica
–California dan Arington –Virginia di Amerika Serikat, atas biaya Smith
Richardson Foundation. Sebagai pusat penelitian, Rand Corporation melakukan
kajian Gerakan Islam di berbagai belahan dunia Islam.
Hasil penelitian dan kajian lembaga ini telah diturunkan dalam bentuk
sejumlah Laporan Resmi, yang antara lain berjudul: Civil Democratic Islam (tahun
2003) dan Building Moderate Muslim Networks (2007). Laporan Rand
Corporation menjadi referensi penting bagi Dewan Intelijen Nasional Amerika
Serikat (National Intelligent Council/NIC) yang membawahi 15 badan intelijen
dari 15 negara, yang diketuai oleh Robert Hutchings.
Dalam berbagai laporan hasil kajiannya, Rand Corporation memetakan
Gerakan Islam sesuai dengan kepentingan Barat, yaitu menjadi empat kelompok:
Fundamentalis, Modernis, Liberalis dan Tradisionalis. Dalam rincian setiap
kelompok tersebut, diuraikan tentang karakter, ciri, status dan cara penanganan
tiap kelompok. Yang pasti, dokumen-dokumen hasil penelitian tersebut sangat
subyektif karena memandang sesuatu berdasarkan kepentingan Barat semata.
Rand Corporation kemudian menandai kelompok Islam yang diteliti itu
dengan statusyang sudah direkayasa. Misalnya, kelompok fundamentalis diberi
status “berbahaya” dan penanganannya adalah “habisi”. Sedangkan kelompok
Modernis berstatus “aman”, kelompok Liberalis dengan status “sangat aman”,
adapun kelompok tradisionalis berstatus “waspada”.
Dalam laporan resmi Rand Corporation disebutkan bahwa Departemen Luar
Negeri AS dan US Agency for International Development (USAID) telah
membuat “kontrak” dengan LSM-LSM Internasional seperti The National
Endowment for Democracy (NED), The International Republican Institute (IRI),
The National Democratic Institute (NDI), The Center for The Study of
Islam and Democracy (CSID) dan The Asia Foundation (TAF).
Selain itu masih ada LSM-LSM lain bentukan Zionis Internasional (Freemansonry/Illuminati)
yang memiliki hubungan baik dengan Rand Corporation, seperti Ford
Foundation dan Rockefeller. Kontrak tersebut dimaksudkan untuk
membangun Jaringan Muslim Moderat-Liberal yang Pro Amerika Serikat (AS) di
seluruh dunia.
Dalam rangka mensukseskan program tersebut, AS telah mengeluarkan uang
milyaran dolar. Dana sebesar US$ 700 juta/tahun digelontorkan AS untuk Timur
Tengah, sedang untuk Indonesia secara berturut-turut telah digelontorkan dana
sebesar US $ 60 juta untuk tahun 2004, US $ 78 juta untuk Th. 2005, US $ 84
juta untuk Th. 2006, US $ 96 juta untuk TH.2007, US $ 143 juta untuk Th. 2008
dan US $ 184 juta untuk Th.2009.
LSM Komparador=Antek Barat
Di Indonesia, yang paling gigih menjalankan program Liberalisasi Agama
(yang sejalan dengan program AS) itu adalah AKKBB (Aliansi Kebangsaan untuk
Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan), yaitu sebuah aliansi cair yang menghimpun
tidak kurang dari 65 Organisasi, LSM, Kelompok Aliran dan Keagamaan, antara
lain: ICRP, NIM, The Wahid Institute, Yayasan Tifa, Kontras, YLBHI, elSAM,
Jaringan Islam Kampus (JIK), Jaringan Islam Liberal (JIL), Yayasan Jurnal
Perempuan (YJP), Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF), Masyarakat Dialog
antar Agama, Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika, Lembaga Kajian Agama dan
Gender, Yayasan Tunas Muda Indonesia, dan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI).
Dalam AKKBB bergabung sederetan nama tokoh nasional dan aktivis HAM. Lebih
jelasnya, dapat lihat sendiri nama-nama organisasi dan LSM serta tokoh yang
tercantum dalam iklan yang dipublikasikan oleh AKKBB di berbagai media cetak
pada Mei 2008.
Rupanya, AKKBB telah menyerap dana besar-besaran dari lembaga-lembaga
donasi AS dan Zionis Internasional. Sejumlah tokoh AKKBB disebut-sebut sebagai
penerima dan penyalur dana tersebut ke berbagai LSM. Harian The New York Time
menurunkan laporan, bahwa AS mengucurkan dana sebesar US $ 26 juta sejak tahun
1995-1997 kepada Adnan Buyung Nasution yang merupakan salah seorang tokoh
sentral AKKBB. Sumber lain menyebutkan, Yayasan Tifa uang dimotori oleh Todung
Mulya Lubis sebagai LSM yang membagi-bagikan dana asing ke berbagai LSM
komparador.
Dari fakta dan data tersebut, bisa dipastikan, bahwa Liberal adalah Antek
Asing dan pengkhianat bangsa. LSM-LSM Liberal sudah lama menjadi budak bagi
kepentingan asing. LSM-LSM Komparador yang menjadi kaki tangan asing semestinya
dibubarkan dan dilarang oleh pemerintah sebagai diatur dalam UU Keormasan. Dan
para tokohnya harus diperiksa.
“Jika terbukti menjadi agen asing yang membocorkan rahasia negara dan
membahayakan keutuhan NKRI, harus ditahan dan dihukum berat. Semoga Allah Swt
melindungi umat Islam dari kejahatan kaum Liberal dan memenangkan umat Islam
dari makar jahat kaum Liberal,” kata Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib
Rizieq Syihab. Desastian
Sumber http://www.voa-islam.com