Mencari sekolah yang mengajarkan kejujuran mungkin menjadi barang langka
saat ini. Kecurangan demi kecurangan yang terjadi membuat banyak orangtua
berfikir ulang tentang arti pendidikan yang sesungguhnya. Itulah sedikit pesan
yang disampaikan sastrawan senior Taufik Ismail. Dalam dua acara besar, yakni
Deklarasi Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (28/2) maupun Milad
INSISTS ke 9 (29/2), pria asal Minang tersebut memukau para pengunjung dengan
membawakan sebuah sajak berjudul "Mencari Sekolah Yang Mengajarkan
Rasa Malu"
Seorang ibu membawa anaknya ke sekolah A
dia mengajukan permohonan
“Tolong, tolong anak saya diajari rasa malu,” katanya
Kemudian, jawab kepala sekolah
“Waaah, di sekolah kami tidak diajarkan rasa malu,”
“Loh, kenapa, pak?”
“Begini, Bu, ketika murid-murid nyontek, guru-guru kami pura-pura tidak
tahu,”
“Ooooh…”
Ibu itu pergi, membawa anaknya ke sekolah B
dia menyebutkan permintaan yang serupa
“Bu, bu, tolong anak saya diajari rasa malu,” ujarnya
Kemudian, jawab ibu kepala sekolah
“Waadduh, di sekolah kami tidak lagi diajarkn rasa malu,”
“Loh, bagaimana toh itu maksudnya, Bu Kepala Sekolah?”
“Begini, begini… Ketika UAN,
ada guru ditugaskan diam-diam,
kepada murid memberi jawaban ujian,”
“ooooo…”
Ibu yang gigih itu
ibu itu sangat gigih
dia membawa anaknya ke sekolah C
dia mengulang lagi permintaan itu juga
“Pak, pak, pak, pak, tolong anak saya diajari rasa malu,” ujarnya
Jawab kepala sekolah,
“Yaaaah, kok nggak tau sih ibu ini?
Di sekolah kami kan sudah lama sekali tidak diajarkan rasa malu,”
“Loh, bagaimana itu penjelasannya Pak Kepala Sekolah?”
“Walah, walaaah, sekolah kami sudah seratus persen lulusnya,
dan itu harus dicapai dengan segala cara,”
“Bagaimana itu caranya pak?”
“dee ngaan see gaa laa caa rraa…”
“ooooooooo…”
9 “O”-nya itu
Hingga sajak selesai dibacakan, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin
mengomentari sajak tersebut.
"Semoga yang disebutkan bukan Sekolah milik Muhammadiyyah. Karena
hanya sampai sekolah C, bukan M," ujarnya disambut riuh tawa para hadirin
dalam Deklarasi MIUMI. (Pz)
Sumber http://www.eramuslim.com