Seorang sumber, seorang jurnalis di Burma, yang dikutip oleh Rohingya
Blogger mengatakan bahwa Vihara berperan penting dalam mendistribusikan
senjata bagi warga Buddhis untuk melawan Muslim Rohingya di Arakan.
Dia mengatakan bahwa dalam beberapa pekan belakangan ini terlihat jelas
bahwa para Vihara memainkan peran penting dalam mendistribusikan senjata kepada
penduduk etnis Rakhine (Buddhis).
Kaum Muslimin di Maungdaw kembali dalam ketakutan, kata sumber, setelah
melihat pedang-pedang panjang diturunkan dari truk-truk sore ini (26/8/2012),
dan disimpan di sebuah Vihara Buddha di bawah kontrol U Kan Tun (warga Rakhine
lokal). Vihara itu, lanjut sumber, dibangun di dekat sungai kecil dan anak
sungai Maungdaw dan berdekatan dengan tempat tinggal Muslim di Shundaripara dan
Nafitdill. Itu adalah sebuah Vihara yang terisolasi di ujung timur laut dari
kota dan dikenal atas pengiriman barang-barang ilegal dari Bangladesh melalui
terusan, yang juga terkenal dengan kegiatan-kegiatan anti-Muslimnya.
Lebih jauh sumber mengungkapkan bahwa di kota Kyauktaw baru-baru ini, senjata
ditemukan dari warga Rakhine ketika desa-desa Muslim dihancurkan hingga rata
dengan tanah. Meskipun beberapa warga Buddhis Rakhine diselidiki dan ditangkap,
pihak berwenang tetap menutupi situasi dari pengetahuan publik. Muslim Rohingya
di Maungdaw sangat teliti mengawasi perkembangan yang terjadi di sekitar Vihara
tersebut, tetapi mereka tidak bisa mempersiapkan untuk menghadapi segala
peristiwa yang mungkin terjadi, sebab kondisi mereka yang lemah.
Selain itu dikatakan bahwa pada saat terjadi kerusuhan, setiap warga
Buddhis Rakhine memegang pedang di tangannya, kekuatan fisik yang warga Muslim
Rohingya tidak bisa menyainginya. (siraaj/arrahmah.com)