Pasukan "keamanan" Myanmar dan ekstrimis Budha terus membakar
rumah-rumah warga Muslim Rohingya di negara Rakhin.
Selain mengatur pembakaran rumah-rumah Muslim, pasukan brutal Myanmar yang
didukung oleh ummat Budha, juga membakar beberapa Masjid.
Warga rohingya terpaksa ditampung di kamp-kamp pemerintah di mana mereka
menghadapi kondisi yang mengerikan dan kurangnya obar-obatan.
Laporan muncul di tengah kehadiran militer di ibukota Rakhine, sittwe, dan
diberlakukannya jam malam di wilayah yang bergolak tersebut.
Laporan juga mengatakan sekitar 650 Muslim Rohingya telah meninggal di
Rakhine dalam beberapa bulan terakhir. Sementara 12.000 lainnya
menghilang dan 80.000 lebih telah terlantar tak memiliki tempat tinggal.
Pemerintah mayoritas Budha Myanmar menolak mengakui Rohingya dan mengklaim
serta mengklasifikasikan mereka sebagai imigran gelap meskipun Rohingya
dikatakan sebagai keturunan Muslim dari Persia, Turki, Bengali yang telah
bermigrasi ke Myanmar sejak abad ke-8.
Otoritas HAM PBB menunjukkan jari menyalahkan pasukan "keamanan"
Myanmar yang diyakini telah menargetkan Muslim daripada mengakhiri
kekerasan. (haninmazaya/arrahmah.com)