Sebuah studi kesehatan menemukan fakta hampir setengah dari seluruh biksu
di Thailand mengalami obesitas.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Kamis (2/8), para biksu mengklaim kerap diberi makanan manis oleh para jemaat. Pejabat Thailand memberi saran agar biksu-biksu ini melakukan diet. Alih-alih berusaha keras mencapai pencerahan spiritual, lingkaran perut berlebihan itu bisa jadi menghentikan langkah mereka ke Nirwana.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Kamis (2/8), para biksu mengklaim kerap diberi makanan manis oleh para jemaat. Pejabat Thailand memberi saran agar biksu-biksu ini melakukan diet. Alih-alih berusaha keras mencapai pencerahan spiritual, lingkaran perut berlebihan itu bisa jadi menghentikan langkah mereka ke Nirwana.
Penelitian ini melibatkan 246 biksu dari aliran Nikaya Dhammayuttika dan Mahayana tersebar di 11 provinsi di Thailand. Hasilnya, setengah dari mereka mengalami darah tinggi dan diabetes tipe 2. Riset menyorot pada gaya hidup para biksu hobi menyantap hidangan berminyak dan berkadar gula tinggi pemberian jemaat biara.
Makanan secara spontan diberikan kepada biksu sama seperti pengemis di pinggir jalan untuk bertahan hidup. Para biksu meninggalkan biara pagi-pagi sekali dan berjalan membuat satu barisan. Paling depan biksu tertua, mereka membawa mangkuk ditaruh di depan dada dan mengumpulkan makanan dari orang lain.
Riset itu menyebutkan para biksu ini jarang berolah raga. Mereka hanya melakukan beberapa kegiatan seperti menyapu halaman dan berjalan-jalan meminta sedekah atau makanan. Dari bentuk badan mereka, hampir setengah biksu responden ada di kategori gemuk dan obesitas berlebih, 40 persen terancam berbagai penyakit, termasuk darah tinggi dan diabetes.
Bukan hanya makanan, para biksu juga kerap menenggak minuman bersoda dan mengandung kadar gula tinggi, terutama malam ketika mereka dilarang makan. Hanya 21 persen biksu mempunyai catatan kesehatan baik karena rutin memeriksakan diri ke dokter.
Para pejabat Thailand kini merencanakan program diet untuk menurunkan berat badan biksu-biksu itu. Mereka menawarkan konsultan diet dan olah raga untuk mengubah gaya hidup para biksu. Konsultan ini akan mengarahkan mereka soal nutrisi alternatif dari makanan sehat serta memberikan pilihan lain pada minuman selama ini dikonsumsi. Mereka juga berencana memberi pedoman kepada pengikut untuk memberi makanan sehat.
Ajaran Budha percaya, memberi dan menerima menciptakan hubungan spiritual antara biara dan komunitas sekitar. Beberapa biksu makan hanya sekali sehari, tapi ada pula yang dua kali. Mereka menyantap makanan siang.
Rencananya, diet mereka diatur dari bahan makanan pokok, makanan penutup, pengawet makanan, dan makanan kering, ikan, serta daging.