Mantan Presiden Republik Indonesia yang juga mantan Menteri Riset dan
Teknologi, BJ Habibie, meyakini generasi muda Indonesia mampu mengembangkan
teknologi kedirgantaraan di masa depan.
"Sumber daya manusia bangsa Indonesia mampu mengembangkan teknologi
kedirgantaraan itu. Buktinya sudah ada pesawat N250 yang bisa dihasilkan dan
itu bukan mimpi," kata BJ Habibie di sela-sela kunjungan di Taman Pintar
Yogyakarta, Rabu.
Pengembangan teknologi kedirgantaraan di tanah air sangat penting dilakukan
karena akan bisa menghubungkan jarak antar pulau-pulau di tanah air yang cukup
jauh. Terlebih lagi, lanjut dia, pertumbuhan penumpang pesawat terbang di Indonesia
dalam 10 tahun terakhir sangat pesat. Sehingga, hal tersebut sudah membuktikan
bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan membutuhkan pesawat terbang.
"Saat ini, tidak perlu lagi saling salah menyalahkan. Yang harus
dilakukan saat ini adalah memperjuangkan agar teknologi dirgantara di Indonesia
bisa semakin maju," katanya.
BJ Habibie kini telah mendirikan sebuah perusahaan yaitu PT Regio Aviasi
Industri (RAI) yang akan bergerak pada usaha pembuatan pesawat swasta pertama
di Indonesia. Di perusahaan tersebut, BJ Habibie menduduki jabatan sebagai
Ketua Dewan Komisaris.
Perusahaan tersebut didirikan dengan bekerja sama dengan dua perusahaan
swasta lain yaitu PT Ilhabi Rekatama dan PT Eagle Capital. Rencananya, karyawan
dari perusahaan tersebut adalah mantan karyawan PT Dirgantara Indonesia yang
memutuskan pulang dari luar negeri. Ada juga anak bangsa yang baru
menyelesaikan pendidikan pembuatan pesawat terbang.
Proyek pertama yang akan dilakukan adalah "menghidupkan" kembali
pesawat N250 yang dulu diciptakan BJ Habibie dan sempat menjadi primadona di
kelas pesawat baling-baling.