Sabtu, 04 Agustus 2012

Justru Ahok Lah yang Menebar Pesan SARA Melalui Black Berry-nya


Tidak adil, jika raja dangdut dan pendakwah H. Rhoma Irama dituduh menebarkan SARA dalam ceramahnya di Masjid Al-Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Ahad lalu. Sedangkan Basuki T.Purnama alias Ahok yang menjadi pasangan Cagub DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi, yakni justru malah menebarkan pesan SMS berbau SARA melalui BlackBerry Messenger (BBM) kepada kelompok Cina dan orang-orang Kristen untuk meraih kemenangannya dalam Pemilukada Jakarta.


Berikut adalah isi pesan tersebut:

"Ini SMS Ahok kepada kelompok Cina dan orang Kristen, dlm rangka utk pemenangannya :
1. Teman seiman yg dikasihi Tuhan Yesus, Mari sama2 kita rapatkan barisan menjaga kekristenan kita dgn memiih no 3, dan Tuhan Yesus pasti menolong kita.
2. Kuasa Salib di depan mata. Pilih Ahok, Iman kristen kita pasti terjaga
3. Kasih Tuhan dan kuasa Gereja akan terbukti setelah 20 September 2012 Satukan barisan buat Jokowi-Ahok
4. Hadirkan Kuasa Yesus di Jakarta dan kita kalahkan kesombongan muslim. Pilih No 3
5. Mari rapatkan barisan gereja, kita menuju kemenangan No. 3
6. Kita pasti menang, Ahok pasti jadi Gubernur setelah Jokowi menjadi Wapres
7. Jokowi se-iman dg kita, jangan kuatir. Kristen bersatu memenangkan Jakarta
8. Kalbar dan kalsel sdh di tangan kita, kristen berkibar di Indonesia dimulai dari Jakarta. Pilih Ahok dan jangan ragu. Tuhan Yesus bersama kita
9. Kristen dan Katholik bersatu memenangkan Jakarta Satu
10. Cristian Center pasti terwujud menyambut kemenangan jokowi Ahok
11. Kita belajar dari Singapura, Cina kuasai melayu. Jakarta milik kita
12. Masa' sih cuma Islamic Center, Kapan Cristian Center terbentuk? Jangan tunda lagi, pilih Jokowi-Ahok. Cristian Center pasti terwujud".

Menanggapi SMS melalui BB yang dsebar Ahok, sampai-sampai, salah satu Ketua DPP Partai Demokrat, Ruhut Sitompul berpesan kepada Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama atau yang dikenal Ahok untuk tidak memperalat umat Kristen dalam upaya memenangkan Pemilukada Jakarta. Pasalnya hal itu akan menimbulkan kesan tidak baik.  Ruhut juga berpesan kepada Ahok, agar jangan sok berkuasa. Karena itu ia mengajak untuk saling menghormati umat beragama di Indonesia.

Menurutnya, Ahok telah mengumbar janji yang sudah mengarah ke unsur SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) demi mendapatkan simpati yang mengatasnamakan agama. Seperti halnya janji Ahok yang akan mempermudah pemberian izin pendirian gereja di Jakarta. "Kampanye boleh, tapi jangan SARA," ujarnya, pada Jumat (20/7/2012) lalu.

Bantah SARA

Sementara itu, Tim kampanye pasangan calon gubernur DKI Jakarta Joko Widodo-Basuki T.Purnama membantah pernah memasang spanduk berisi dukungan mengatasnamakan etnis, suku, atau agama tertentu. Ketua Tim Kampanye Jokowi-Basuki, Boy Bernadi Sadikin menilai ada pihak yang sengaja ingin membuat citra negatif terhadap pasangan cagub pemenang Pilkada DKI putaran satu itu.

"Tim kampanye tidak pernah memasang spanduk ucapan selamat dengan mengatasnamakan etnis, suku atau agama. Apalagi yang berpotensi bisa menimbulkan asosiasi buruk kepada pihak Jokowi-Basuki," kata Boy lewat keterangan persnya di Jakarta, Kamis (2/8).

Boy menegaskan, spanduk dan peredaran SMS berbau SARA yang mendompleng nama pasangan cagub Jokowi-Ahok adalah fitnah yang sangat kejam. Soalnya hal tersebut bisa menimbulkan perpecahan dan merusak kebersamaan warga Jakarta yang ingin membuat perubahan. Tim kampanye Jokowi-Ahok meminta para pendukungnya untuk bersabar dan tidak terpancing dengan berbagai isu SARA.

Boy yakin warga Jakarta bisa berpikir rasional untukk menyikapi isu SARA terkait Pilkada DKI 2012. "Kami menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada warga Jakarta yang pintar, cerdas, dan rasional untuk menilai persoalan SARA ini dengan jernih," ujar Boy.Desastian/dbs