Jangan pernah remehkan burung yang terbang di angkasa.
Binatang itu bisa menyebabkan kecelakaan udara, atau setidaknya kerusakan parah
pada pesawat terbang.
Seperti yang terjadi pada pesawat United Airlines Boeing 737 yang mendarat di Denver International Airport (DIA), Selasa 31 Juli 2012 waktu setempat. Hidung pesawat penyok dan berlubang besar akibat ditabrak burung yang jenisnya belum teridentifikasi.
Seperti yang terjadi pada pesawat United Airlines Boeing 737 yang mendarat di Denver International Airport (DIA), Selasa 31 Juli 2012 waktu setempat. Hidung pesawat penyok dan berlubang besar akibat ditabrak burung yang jenisnya belum teridentifikasi.
Untungnya, meski tabrakan terjadi saat pesawat berada di ketinggian, Penerbangan 1476 tujuan Dallas/Fort Worth-Denver itu mendarat dengan selamat pada pukul 09.09 pagi. Pesawat langsung dievakuasi ke Terminal B untuk dilakukan perbaikan.
Seperti dimuat Daily Mail, pilot pesawat yang menyadari adanya tabrakan dengan burung, mengumumkan kondisi darurat. Menurut ABC7, para kru melaporkan kerusakan pada stabilizer horizontal pesawat dan indikator kecepatan udara.
Sementara, pihak bandara mengatakan, burung menabrak pesawat sekitar 25 mil dari lapangan terbang DIA. "Tak ada satupun dari penumpang dan awak pesawat yang terluka," kata Christen David, juru bicara United Airlines, kepada ABC News.
Sementara, Steve Cowell, pilot sekaligus ahli penerbangan mengatakan hidung yang seringkali jadi sasaran tabrakan burung menyimpan sejumlah instrumen elektronik pesawat yang krusial.
Soal burung apa yang diduga menabrak pesawat itu, ahli satwa liar yakin itu adalah angsa atau bebek besar. Namun, spesies apa pastinya yang membuat burung besi itu nyaris celaka menunggu hasil kajian Smithsonian Institution, Washington yang menganalisa sisa-sisa bangkai binatang yang menempel di pesawat.
Ribuan kasus
Paulus Eschenfelder, dosen di Embry Riddle Aeronautical University mengatakan, sebenarnya, mesin pesawat modern didesain untuk tahan tubrukan dari burung seberat 4 pound tanpa membahayakan keselamatan penumpang.
Namun, Eschenfelder menambahkan, tak ada mesin pesawat yang digunakan, atau sedang dibuat yang mampu bertahan dengan tubrukan mahluk yang memiliki berat 8 sampai 15 pound.
Data Administrasi Penerbangan Federal menyebut, jumlah tabrakan dengan hewan dilaporkan meningkat. Dari 1.793 pada tahun 1990 menjadi 9.622 pada 2010. Burung mendominasi dalam 97,2 persen tabrakan.
Sementara, Data Departemen Penerbangan AS menyebut, tabrakan biasa terjadi saat pesawat berada pada ketinggian kurang dari 500 kaki.
Birdstrike.org memperkirakan, kerugian akibat serangan satwa lebih dari US$600 juta, baik pesawat sipil maupun militer per tahun. Menurut organisasi tersebut, lebih dari 219 orang tewas di seluruh dunia sebagai akibat dari tabrakan dengan satwa liar sejak tahun 1988.
Dewan Transportasi dan Keselamatan Nasional meminta penyelidikan insiden Denver, yang mirip kasus standar tabrakan burung. Apalagi menurut polisi, laporan tabrakan burung itu hanya beberapa jam setelah bandara menerima ancaman bom. (eh)