Bagi Suleyman Ali Muntari, bulan Ramadhan merupakan momen spesial yang
tidak boleh dilewatkan begitu saja. Ada jadwal pertandingan atau tidak,
gelandang AC Milan itu akan tetap menjalankan puasa. Itu lantaran ia tidak
ingin dicap sebagai pemeluk Islam yang tidak mengamalkan agama.
Karena memegang teguh pendiriannya, kadang waktu ia tidak memungkiri tampil
di bawah performa. Menahan lapar dan haus sambil terus menjaga stamina 90 menit
di lapangan membuatnya pernah kepayahan fisik. Alhasil dia pernah ditegur Jose
Mourinho pada musim 2009 saat masih berbaju Inter Milan. Alasannya karena memaksakan
diri berpuasa di saat kompetisi Serie A Liga Italia bergulir.
Apakah dia kapok? Jawabannya tidak! Pemain timnas Ghana itu tetap
menjalankan puasa Ramadhan sebulan penuh karena tidak ingin melewatkannya
begitu saja. Bahkan sekarang dia tidak segan mengajak follower-nya di twitter
untuk berpuasa.
Muntari juga tidak lupa menyampaikan selamat bagi umat Islam yang
menjalankan ritual puasa. "Happy fasting to my followers on twitter...
(Selamat berpuasa untuk para pengikutku di Twitter)," ujar mantan penggawa
Portsmouth yang meraih titel Piala FA 2008 tersebut.
Kalau ditelusuri, nama pemain berusia 27 tahun itu merujuk pada nama Nabi
Sulaiman AS. Muntari memiliki gaya selebresi khas usai membobol gawang lawan,
yakni merayakannya dengan sujud syukur di pinggir lapangan.
Kadang juga ia mengangkat tangan kanan sembari jari jempol dan telunjuknya
membentuk huruf C. Muntari bermaksud menunjukkan bahwa lambang bulan sabit yang
identik menjadi simbol Islam harus dipromosikan. Yang pasti, kendati bermain di
Eropa, dia malah secara terang-terangan menunjukkan jati dirinya sebagai
pesepak bola Muslim taat.