Perhatian pemerintah terhadap Muslim di Papua dinilai masih sangat minim.
Namun, rendahnya perhatian pemerintah itu tak menyurutkan tekad dan semangat
Muslim Papua untuk mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
''Bagi anak-anak Muslim Irian NKRI adalah harga mati,'' ujar Jusman Nortonggoh, ketua Himpunan Mahasiswa Nuu War Irian Jaya kepada Republika Online (ROL) di sela-sela acara Syawal Study Motivation Training IV yang digelar Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) di Bogor, Jawa Barat.
Jusman menegaskan, hingga saat ini sudah ribuan anak Muslim Irian dikirimkan oleh AFKN untuk menimba ilmu di beragai sekolah, pesantren, dan perguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri.
Dengan modal itu, kata dia, Muslim Irian bertekad untuk menjadikan bumi Nuu War sebagai cahaya bagi Indonesia pada 2030.
''Sekarang orang boleh bilang bahwa anak-anak Irian tertinggal. Namun, suatu hari nanti pasti akan ada Muslim Irian yang menjadi orang nomor satu di Republik Indonesia ini,'' papar mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ) Jakarta itu.
Dalam acara Syawal Study Motivation Training IV, mahasiswa dan santri AFKN mengukuhkan tekadnya. "Satu tekad, Islam agamaku, Allah SWT Rabbku, Alquran kitab suciku, Nabi Muhammad SAW rasulku, Indonesia tanah air dan bangsaku, NKRI harga mati bagiku.''