Sekelompok warga yang ada di lokasi kebakaran tiba-tiba menolak program
talkshow yang disiarkan secara langsung oleh TvOne terkait kebakaran yang
terjadi di Jl Gotong Royong, Pondok Bambu, Jakarta Timur. Keterangan sementara
yang didapat pihak kepolisian, warga marah karena tidak terima dengan tema yang
diusung dalam program Kabar Petang itu.
"Ada warga yang menjadi korban kebakaran, sementara ada tulisan tema
talkshow terbakar atau dibakar, mereka tidak setuju dengan kata dibakar,
sementara warga sendiri dalam kondisi terkena musibah," kata Kapolsek
Duren Sawit, Kompol Titik Setyowati, seperti dilansir detikcom, Kamis (23/8).
Namun Titik mengaku tidak mengetahui kelompok atau warga mana yang menolak
tersebut. Pasalnya, saat dirinya tiba di lokasi dimana talkshow digelar,
kondisi sudah mulai kondusif.
"Itu yang saya kurang jelas, yang mana yang tidak setuju, dari kubu
mana saya tidak tahu," jelasnya.
Selain itu, Titik sempat mempertanyakan mengapa talkshow tersebut digelar
di lokasi yang sempat dikelilingi garis polisi guna penyidikan kepolisian.
"Ya mungkin karena garis polisi yang dipasang sudah terlepas karena
banyak warga yang mencari barang-barang yang bisa diselamatkan," kata
Titik.
Sementara itu, Wakil Pemimpin Redaksi TvOne, Toto Suryanto, mengatakan bila
program yang merupakan bagian dari acara Kabar Petang TvOne itu dihentikan
karena penolakan sekelompok warga atas dialog yang ditayangkan. Yaitu membahas
mengenai kontroversi kebakaran yang belakangan marak terjadi di Jakarta, apakah
itu terbakar atau sengaja dibakar.
"Khawatir dan pertimbangan keselamatan narasumber akhirnya dialog
dihentikan," jelas Toto.
Niatan dialog yang digelar TvOne itu adalah untuk menangkis isu yang
beredar mengenai kebakaran yang marak terjadi di Jakarta dan dikaitkan dengan
isu Pilkada DKI Jakarta yang akan berlangsung di putaran kedua September 2012.
Meski sempat menolak program dialog, massa tidak sampai melakukan aksi
perusakan di lokasi kebakaran Pondok Bambu, Jakarta Timur. (bilal/arrahmah.com)