Setelah artis Fauzi Badilla tampil di You Tube dengan mengusung Indonesia
Tanpa JIL, Raja Dangdut H. Rhoma Irama yang juga Ketua Umum Forum
Silaturahmi Ta’mir Masjid dan Musholla Indonesia (Fahmi Tamami)
menyatakan sikapnya untuk perang terhadap pemikiran liberalisme. Bukan hanya
itu, Pimpinan Orkes Melayu Soneta Grup ini juga menyatakan dukungannya terhadap
Front Pembela Islam (FPI).
Saat bersilaturahim dengan Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab beserta
pengurus FPI lainnya di markas FPI, Jl. Petamburan III, Jakarta, Bang Rhoma –
begiti ia akrab disapa – menegaskan, Umat Islam masih butuh FPI. Untuk
menghadang liberalisasi, bukan hanya tipikal Abu Bakar As-Shiddiq yang harus
tampil, tapi juga tipikal Umar bin Khattab harus lebih dominan.
Rhoma menyerukan, agar umat Islam, terutama ormas-ormas Islam, saling bahu
membahu dalam kapasitasnya masing-masing. Di era liberalisasi, sesama muslim
harus lebih mempererat ukhuwah Islamiyah. Mengingat gerakan zionis sudah
memasuki segala aspek, baik di bidang politik, ekonomi, social maupun budaya.
“Semoga dalam pertemuan Ahad besok dengan Forum Ulama dan Habaib Betawi di
Jakarta dapat menghasilkan komitmen bersama. Karena itu, ormas Islam harus
bersinergis dalam memperjuangkan Izzul Islam,” kata Rhoma.
Jika kelompok liberal menginginkan agar FPI bubar, maka Fahmi Tamami
bersama Forum Ulama dan Habib Jakarta juga akan menuntut agar LSM komparador
asing juga dibubarkan. Rhoma menghargai sikap FPI, yang hendak menarik
berkasnya, sehingga tak lagi terdaftar di Kemendagri. Bukankah banyak lainnya
yang tak terdaftar.
Sekilas Fahmi Tamami
Dalam kesempatan itu, Rhoma selaku Ketua Fahmi Tamami menjelaskan secara
singkat profil berdirinya organisasi yang didirikan oleh para ulama dan habaib,
seperti: KH. Zainuddin MZ (alm), KH. Manarul Hidayah, KH. ,
termasuk Habib Rizie sendiri.
Rhoma Irama menjelaskan, Fahmi Tamami muncul karena adanya keresahan umat
Islam atas upaya pengambilalihan masjid dan musholla oleh kelompok Islam
tertentu. Tujuan pengambilalihan masjid dan musala itu untuk memecah belah
Muslim. Menurut Rhoma, gerakan itu mulai tumbuh dan berkembang di daerah
Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).
Saat ini, kata Rhoma, Fahmi Tamami berdiri di 23 provinsi di Indonesia, dan
100 perwakilan di tingkat kabupaten kota. Banyak pengurus Fahmi Tamami di
daerah meminta agar bersinergis dengan FPI untuk menggelar Tabligh Akbar
bersama. Desastian
Sumber http://www.voa-islam.com