Beberapa warga di gubernuran Mesir telah meluncurkan kampanye penggalangan
dana dalam upaya mencari alternatif pengganti bantuan AS. Langkah ini menyusul
adanya seruan dari pengkhotbah terkemuka Salafi Syaikh Muhammad Hassan dan
tokoh masyarakat lainnya agar warga Mesir mengumpulkan uang untuk melawan
bantuan AS.
Di Assiut, karyawan di kantor gubernuran menyumbangkan gaji tiga hari
mereka. Seorang peserta mengatakan sumbangan merupakan bagian dari inisiatif
Gubernur Al-Sayyid al-Boraie untuk "menanggapi ancaman Amerika yang akan
menghentikan bantuan keuangan tahunan ke Mesir."
Boraie berterima kasih kepada para karyawan dan menyerukan memperluas
kampanye untuk semua lembaga publik dan swasta.
Di Minya, kepala dewan lokal telah menyumbangkan gaji seminggunya dan para
pekerja juga memberikan sumbangan untuk mendukung anggaran umum Mesir. Mereka
mengumumkan bahwa uang akan dikirim ke Perdana Menteri Kamal al-Ganzouri pada
bulan Maret mendatang.
Di Kafr al-Sheikh, sebuah asosiasi guru provinsi di halaman Facebook mereka
menyerukan inisiatif penggalangan dana yang mencakup semua guru lokal.
Pemerintah Amerika telah memberikan Mesir rata-rata 2 miliar dolar per
tahun sejak tahun 1979, yang sebagian besar masuk ke militer. Namun AS
baru-baru ini memperingatkan bahwa bantuan ke Mesir dapat dipotong setelah tindakan
keras pemerintah Mesir kepada LSM lokal dan asing, yang dituduh menerima dana
ilegal.
Pada hari Sabtupekan lalu, pengkhotbah terkemuka Mesir Syaikh Muhammad
Hassan menyerukan agar rakyat Mesir menolak bantuan Amerika. "Saya
bersumpah demi Allah bahwa orang-orang Mesir bisa dalam satu malam mengumpulkan
seratus kali lebih banyak daripada bantuan AS," katanya dengan
tegas.(fq/amay)
Sumber http://www.eramuslim.com