Kemarin ribuan orang Dayak mengepung pesawat Sriwijaya Air yang mendarat di
bandara Cilik Riwut, Palangkaraya. Mereka mengira pesawat Sriwijaya itu membawa
rombongan FPI, yang dipimpin Habib Riziq.
Dengan kondisi keamanan yang sangat berbahaya, maka fihak Sriwijaya
membatalkan empat penumpang dari FPI yang hendak mendarat di Palangkararaya
itu.
Sementara itu, sebelum mendarat telah dibembuskan citra negatif terhadap
FPI, sebagai organiasi yang selalu melakukan kekerasan.
Padahal, yang disebut dengan "kekerasan" oleh FPI itu
bisa dihitung dengan jari. Dibandigkan dengan kader-kader partai politik,
termasu PDI, masih banyak mereka yang melakukan kekerasan.
Di pilkada di Tuban, amuk kader PDI, beberapa waktu lalu, meluluhkan
lantakkan pendopo Kabupaten Tuban, tetapi tidak ada yang menyebut PDI sebagai
biang tindak kekerasan.
Gubernur Kalimantan Tengah, Teras Narang, adalah kader PDI, beragama
Kristen, dan sangat fanatik. Telah membangun gereja terbesar di Kalimantan.
Toleransi yang selama ini didengungkan di pusat, hanya slogan kosong belaka.
Kalau yang menjadi penguasa Kristen, sudah pasti tidak ada lagi yang
disebut dengan toleransi. Deklarasi tokoh-tokoh agama tentang toleransi itu,
hanyalah "bohong-bohongan" belaka. Karena tidak ada aplikasinya di
lapangan.
Orang-orang Kristen kalau berkuasa tidak akan pernah menepati komitmennya
dengan toleransi. Mereka menganggap orang-orang non-Kristen sebagai domba-domba
yang sesat, dan harus diselamatkan (dikristenkan).
Tetapi, bukan hanya itu, orang-orang Kristen dan Yahudi itu,
selamanya adalah golongan yang paling keras memusuhi terhadap orang-orang Islam
(mukmin), sepanjang sejarahnya. Tidak pernah sedetikpun mereka tidak
memerangani dan memusuhi orang-orang Islam. Di mana saja mereka berada pasti
berbuat makar terhadap orang-orang Islam.
Karena itu, orang-orang Islam yang mau diajak bersama melakukan kolaborasi
dengan agenda toleransi itu, hanyalah orang-orang Islam yang bodoh dan
bebal, serta aqidah agamanya sudah rusak. Dirusak dan dijajah oleh pemikiran
orang Kristen dan Yahudi. Sejatinya Kristen dan Yahudi telah tertanam sangat
dalam di hanti mereka selalu berusaha menghancurkan orang-orang Islam.
Di Palangkara, orang-orang Dayak Kristen melakukan pembantaian terhadap
ribuan orang Madura. Laki-laki, perempuan, anak, dan orang tua, tanpa belas
kasihan. Secara biadab. Tetapi, tidak pernah dikutuk, tindakan yang dilakukan
oleh orang-orang Dayak itu. Di Singkawang dan Sanggoledo, orang-orang Madura
juga menjadi korban kekejaman, yang sangat terkutuk, ratusan orang Madura
tewas, dan ribuan lainnya meninggalkan rumah-rumah mereka, dan dihancurkan oleh
orang-orang Dayak.
Di Kalimantan Barat, sejak gubernurnya orang Kristen dan keturunan Cina,
maka umat Islam terus dikikis dengan berbagai kebijakan. Padahal, di Kalimantan
Barat, jumlah penduduknya yang beragama Islam mencapai 75 persen. Tetapi,
sekarang mereka dihambat dalam melakukan aktivitas keislaman mereka. Umat Islam
di Kalimantan Barat, di "bonsai" dengan sistematis, semantara kalalu
acara kegiatan Kristen dan Konghuchu, seperti acara Gong Chi Pachai, saat
Imlek, sangat luas biasa. Seperti barongsai.
Di Ambon, Umat Islam dihancurkan saat Idul Fitri, rumah dan masjid-masjid
mereka dibakar, termasuk di Poso. Umat Islam selalu menjadi korban kekerasan
mereka. Padahal, mereka masih minoritas jumlahnya. Bagiamana kalau golongan
Kristen ini sudah jumlahnya mayoritas. Mungkin umat Islam akan dimusnahkan.
Sekarang para pendeta dan romo terus menyanyikan lagu : "Kasih dan
toleransi". Karena mereka masih minoritas. Saat mereka sudah jumlahnya
banyak, dan memiliki kekuasaan, maka tidak segan-segan mereka akan memusnahkan
orang-orang Islam dengan menggunakan kekuasaan yang mereka miliki.
Betapa bodohnya orang-orang Islam yang mau tertipu dengan nyanyian pada
pendeta dan romo, tentang "Kasih dan toleransi" itu. Karena
sepanjang sejarahnya tidak pernah akan yang namanya "kasih dan
toleransi" dala agama Kristen itu. Mereka memang membuat
manuver-manuver dalam rangka mengandangi orang-orang Islam dan para tokohnya,
melalui jeratan "toleransi", di saat mereka masih minoritas.
Semuanya sudah dibuktikan dengan empirik. Siapa yang membantai Muslim
Bosnia di Srebenica? Serbia Kristen. Siapa yang membantai umat Islam di
Afghanistan? Penguasa Amerika yang Kristen. Siapa yang membantai umat Islam di
Irak? Penguasa Amerika yang Kristen. Siapa yang membantai umat Islam di
Palestina? Komplotan Zionis-Israel dengan Amerika Serikat. Komplotan
Zionis-Kristen. Siapa yang mengkampanyekan tentang ancaman terorisme secara
global. Para penguasa Kristen Barat. Kemudian ribuan orang dijebloskan ke dalam
penjara, dan sebagian diantara mereka telah dibunuh. Siapa yang mengusir para
imigran Muslim dari Eropa? Siapa yang membuat penghinaan dan pelecehan terhadap
Nabi Shallalhu Alaihi Wasssalam? Para penguasa Kristen Barat. Siapa yang
melakukan pembantaian terhadap Muslim di Philipana? Penguasa Kristen Philipine.
Inilah fakta-fakta sejarah yang sangat panjang dalam kehidupan. Maka perlu
kaum Muslimin memahami sejarah ini. Tidak mungkin mereka dapat bertoleransi.
Karena memiliki perbedaan yang sangat fudamental. Yaitu terkait dengan aqidah.
Mereka orang kafir musyrik, Yahudi dan Nasrani, selalu berorientasi kepada
kabhatilan. Sementara orang-orang mukmin, selalu berorientasi kepada al-haq.
Tidak akan pernah bertemu selamanya.
Wajar para penguasa Kristen itu memusuhi terhadap orang-orang Islam,
seperti yang dilakukan oleh Teras Narang yang menjadi penguasa di Kalimantan
Tengah. Karena mereka itu, memiliki kebencian terhadap orang-orang Mukmin.
Hanyalah orang-orang Islam dan Mukmin yang bodoh, mereka masih percaya
bahwa Yahudi dan Nasrani, layak diajak menjadi kawan dan sahabat. Sehingga, ada
orang-orang Islam yang masih mau diajak menyanyikan lagi tentang :
"toleransi". Padahal, nyanyian tentang "toleransi" itu,
tak lain hanyalah nyanyian yang menipu dan palsu. Wallahu'alam.
Sumber http://www.eramuslim.com