ayesha |
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh
tubuh mereka.”
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu
mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al
Ahzab : 59)
Sungguh Allah sangat menunjukkan sayangnya pada kita, para muslimah. Secara
langsung Allah berikan perhatianNya melalui firmanNya. Sudah jelas maksud yang
termakna dalam firman Allah di atas. Perintah untuk berjilbab secara syar’i dan
hikmah yang Allah ingin berikan kepada kita para muslimah, “agar kita mudah
untuk dikenal, dan tidak diganggu”.
Suatu waktu, ketika suasana ramai sekali dengan para bocah yang mulai
menginjak masa pubernya, yakni masa untuk pencarian jati diri. Perhatian mereka
semua terpusat ke tengah lapangan, ke kakak-kakak yang sedang mencoba menarik
perhatian adik-adik kelas para siswa baru. Ya, saat itu di salah satu SMA yang
berada di komplek tentara sedang digelar pertunjukkan ekstrakurikuler dalam
rangka promosi, pencarian anggota baru dari para siswa yang baru saja diterima
di SMA itu. Di sekeliling lapangan juga ramai dengan stand-stand ekstra
kurikuler yang meriah dan ramai ditunggui oleh para pengurusnya.
Dari sekian banyak stand di sana, entah kenapa, perhatianku teralihkan oleh
satu stand yang banyak ditunggui oleh para kakak kelas muslimah yang cantik
dengan balutan jilbabnya. Jilbab yang teruntai berkibar saat tertiup angin
mengalihkan perhatianku dan akhirnya menarik kaki ini untuk menghampirinya.
Memang ada juga yang berbeda di stand itu, dibagikan es krim gratis bagi siswa
baru yang berkunjung. Tapi di luar alasan itu, aku merasa sangat kuat tarikan
yang akhirnya menggugah aku untuk mengunjungi stand itu, tak tau kenapa. Tetapi
mungkin aku telah menyadarinya, masa itu adalah masa titik balikku. Mungkin ini
yang dinamakan hidayah, amin ya Allah…, merasa diri menjadi orang yang
selalu beruntung, merasa Allah begitu sayangnya.
Beranjak dari kisahku di atas, mungkin teman-teman juga memiliki kisah
berkesan sendiri. Kejadian-kejadian lampau bersama orang-orang terkasih, yang
apabila dirunut, dicari-cari hubungannya, mungkin itu adalah salah satu masa
yang akhirnya menjadikan diri menjadi dirimu yang sekarang.
Hmm, aku tak mau melebar, di atas hanya sepotong kisah yang membuatku sadar,
yang juga menuntun aku untuk terus belajar hingga saat ini. Sekarang aku sedang
ingin berbicara dengan muslimah dan membicarakan tentang kita, “muslimah” yang
seharusnya identik dengan jilbab. Kenapa aku bilang seharusnya identik? Ya,
seharusnya muslimah itu identik, “memiliki ciri dan bisa dibedakan dengan
wanita lain”. Muslimah seharusnya mudah untuk dikenal. Ya, hal ini kembali
kepada perintah berjilbab dalam Q.S. Al Ahzab:59.
Berjilbab, hal yang menurut sebagian besar muslimah adalah sesuatu hal
besar yang sulit untuk dilakukan, atau perlu banyak pertimbangan untuk
mewujudkannya. Tapi tak seperti itu seharusnya. Mulailah muslimah untuk
memiliki mimpi dan berpikir mudah. Segala kebaikan insyaAllah akan Allah
permudah. Hasrat untuk lebih baik tentunya pasti ada dalam setiap diri, tinggal
bagaimana diri-diri kita mampu untuk melawan nafsu lain yang juga berusaha
menggoda, hingga akhirnya menggagalkan mimpi baik kita.
Hadirkanlah segala kebaikan yang Allah janjikan untuk wanita sholihah untuk
menyemangati setiap hal yang akan kita lakukan. Hadirkanlah segala kebaikan
yang akan mengikutimu ketika kau memutuskan untuk mulai berjilbab. Tak
berlebihan ketika kukatakan kalau berjilbab secara syar’i itu adalah gerbang
yang akan mengantarkanmu masuk ke kebaikan-kebaikan lain. Jilbab akan
menuntutnu, namun ia juga akan menuntunmu. Bersyukurlah ketika banyak tuntutan
yang harus kau lakukan karena keputusanmu untuk berjilbab. Karena
tuntutan-tuntutan itu yang akan menuntunmu untuk selalu mampu menjadi lebih
baik. Kesempatan atau peluang kebaikan akan lebih besar datang kepadamu, dan
kau pun akan memiliki energi yang lebih untuk mencapainya. Biarkan segala
kebaikan yang akan kau peroleh setelah berjilbab merayumu hingga akhirnya ia
sukses menggodamu. Kalahkan semua ragu yang selama ini menghalangimu. Hadirkan
Yakin. Buat awal perubahan besar menuju banyak kebaikan dalam hidupmu dari
keberanianmu untuk mengulurkan jilbab ke seluruh tubuhmu.
Teman-teman muslimah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. Dia telah berikan apa yang kita butuhkan, tinggal bagaimana saja
kita mensyukurinya. Bentuk syukur kita adalah dengan menyadari nikmat itu,
kemudian berusaha untuk menjadi muslimah yang lebih baik setiap waktunya dengan
meng-upgrade diri sendiri, hingga mampu menjadi teladan untuk orang lain, dan
akhirnya bermanfaat bagi orang lain. Awalilah itu dengan Berani untuk
Berjilbab.
Kita patut berbangga, karena Islam adalah satu-satunya agama yang Allah
ridhoi. Kita pun patut berbangga, karena Allah menjadikan muslimah sebagai
makhluk yang unik, dan makhluk yang diberi banyak keistimewaan. Maka, sudah
sepatutnya pula, sebagai wujud iman kita kepada Allah, kita buktikan taatnya
kita yang tercermin dari hati, lisan, dan perbuatan sebagai seorang yang layak
menyandang penghargaan nama “muslimah”, yang membedakan dengan wanita lain.
“Dunia ini adalah perhiasan, sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah.”
(H.R.Muslim)
Yunita Dwi Anggraini, Jakarta
Sumber http://www.fimadani.com