Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menilai wajar jika umat muslim di
Indonesia merasa tersinggung, marah, geram dan protes terhadap film
"Innocence of Muslims" yang dinilai telah melecehkan Nabi Muhammad
SAW.
"Saya sangat mewajari hal itu, sebagai muslim yang rasulnya amat
dihormati dan dimuliakan ada penghinaan. Maka wajar kita sebagai muslim
tersinggung lewat film tersebut," kata Ahmad Heryawan, di Kota Bandung,
Jumat.
Namun, pihaknya meminta kepada semua umat Muslim, khususnya yang berada di
Jabar untuk menyikapi protes terhadap film yang dibuat oleh warga Amerika
Serikat bernama Sam Bacile dengan cara-cara yang baik serta tidak menyalahi
aturan.
"Kita harus tersinggung, kalau tidak tersinggung salah. Tetapi kita
sikapi ketersinggungan tersebut dengan sikap yang baik, lakukan protes kalau
perlu dengan cara baik, jangan sampai anarki. Karena Pak SBY juga protes,
Presiden Mesir juga protes, Gubernur Jabar juga ikut protes," kata dia.
Pihaknya juga kurang sepakat jika ada alasan bahwa dasar pembuatan film
yang menghina nabi tersebut ialah kebebasan berkreasi dan
berekspresi. "Kalau alasannya kebebasan ekspresi. Ekspresi itu bebas
tapi hormati juga kebebasan milik orang lain," ujarnya.
Selain itu, kata Heryawan, untuk menghindari kekecewaan umat muslim
Indonesia terhadap film tersebut alangkah baiknya jika akses untuk melihat film
itu didunia maya ditutup, seperti yang dilakukan oleh Youtube.
Hari ini, ada dua kelompok massa di Kota Bandung yang melakukan aksi unjuk
rasa memprotes film yang dinilai telah melecehkan Nabi Muhammad SAW.
Pertama dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jabar, kedua ialah massa dari
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
Kedua massa tersebut melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate
Bandung.