Astronot NASA, Sunita Williams, bersama rekannya dari Jepang, Akihiko
Hoshide, mampu menghidupkan unit listrik di International Space Station pada
Rabu (5/9).
Kedua astronot melaksanakan tugas utamanya menyelesaikan pemasangan Main
Bus Switching Unit (MBSU) baru di tiang penopang stasiun antariksa itu.
Pemasangan yang telah mengakibatkan masalah selama berjalan di antariksa pada
30 Agustus.
Williams dan Hoshide menggunakan alat yang dibuat dari sikat gigi dan
beberapa suku-cadang untuk melakukan perbaikan. ''Mereka juga memasang satu
kamera di lengan robot stasiun tersebut, Canadarm2, selama perjalan di
antariksa yang berlangsung enam jam dan 28 menit,'' kata NASA sebagaimana
dilaporan RIA Novosti.
Sebelumnya Insinyur Penerbangan NASA, Sunita Williams, dan Insinyur
Penebangan Badan Eksplorasi Antariksa Jepang, Akihiko Hoshide, menghabiskan
delapan jam dan 17 menit di antariksa. Tapi, keduanya gagal memasang MBSU baru
di tiang penopang S0 di stasiun tersebut. Sebab, mereka menghadapi kesulitan
untuk memasang baut guna menguatkan peralatan itu.
MBSU adalah komponen berat yang digunakan untuk menyalurkan energi dari
piranti surya ke sistemnya.
Williams dan Hoshide mencatatkan sejarah sebagai orang yang paling
lama ketiga berjalan di antariksa. Rekor masih dipegang oleh astronot
AS, Susan Helms dan James Voss, yang berjalan di antariksa selama delapan
jam dan 56 menit pada 2001.