Maraknya "perang terhadap terorisme" di Indonesia belakangan ini,
mendapatkan tanggapan dari pengamat intelijen Herman Ibrahim. Apa yang
dilakukan aparat dalam memberantas terorisme ini, sesungguhnya sedang membasmi
elemen-elemen yang anti Amerika, baik secara politik maupun ekonomi, sehingga
dicari-cari kesalahan pada kelompok tertentu.
"Itu dilakukan untuk memperkuat daya tawar Indonesia di dunia
internasional. Yakni Indonesia sebagai negara demokrasi, negara yang
melaksanakan perang terhadap terorisme dan itu menjadi trend pada negara-negara
di dunia yang tergabung dalam kelompok ekonomi G20," kata Herman seperti
dilansir itoday, beberapa waktu lalu Senin (24/9).
Apalagi menurutnya, dibekuknya terduga teroris baru-baru ini dianggap aneh
karena penangkapannya tidak dipicu adanya sebuah peristiwa terlebih dahulu.
Melainkan dikait-kaitkan dengan orang-orang yang ditangkap sebelumnya, baik
karena pertemanan atau karena aqidah yang sama.
Herman menambahkan, seseorang seharusnya ditangkap bila melakukan perbuatan
atau merencanakan perbuatan yang sudah jelas. Karena itu ia berpendapat bahwa
isu terorisme ini akan terus dimainkan, dan tak menutup kemungkinan dijadikan
komoditas untuk mendapatkan dana dari luar. (bilal/arrahmah.com)