Pemerintah China melansir komunike bersama Mesir mendukung kemerdekaan
Palestina. Secara tidak langsung, Negeri Tirai Bambu ini juga mengakui
Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara yang masih berada dalam penjajahan
Israel itu.
Kantor berita Xinhua melaporkan, Kamis (30/8), dukungan itu
terungkap dari salinan komunike yang dibawa delegasi Presiden Mesir Muhammad
Mursi selepas kunjungan tiga hari ke China kemarin. Pemimpin dari Ikhwanul
Muslimin itu juga sempat bertemu Presiden Hu Jintao di ibu kota Beijing.
Berdasarkan kesepakatan antara kedua negara, Palestina harus mendapatkan
kedaulatan berdasarkan batas-batas wilayah pada 1967 sesuai keputusan rapat
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Bila merujuk beleid itu, berarti
Israel harus melepaskan Yerusalem dan Dataran Tinggi Golan yang mereka caplok
seusai Perang Enam Hari melawan koalisi negara Arab.
China dan Mesir juga membangun komitmen bersama agar kedaulatan utuh bisa
didapatkan Negara Palestina di sidang umum PBB. “Kemerdekaan itu juga
mengembalikan Palestina kepada keanggotaan PBB dan organisasi-organisasi
internal lainnya,” seperti tertulis di komunike itu.
Palestina selama ini hanya berstatus sebagai pemantau di PBB. Dua bulan
lalu, Presiden Otoritas Palestina, Mahmud Abbas, mengancam akan membawa
permohonan peningkatan status keanggotaan delegasi negaranya di forum
internasional terbesar sejagat itu.
Amerika Serikat meminta negara yang dijajah Israel itu menangguhkan
permohonan keanggotaan penuh ke Majelis Umum sampai pemilihan presiden usai.
Alasannya, Negeri Paman Sam itu belum bisa fokus memantau perkembangan konflik
Israel dan Palestina dalam masa kampanye menjelang pemilihan presiden saat ini.
Pihak Palestina menolak usulan Amerika. “Selain surat itu, kami juga tidak
segan mempercepat proses permohonan peningkatan status keanggotaan PBB tanpa
harus menunggu pemilihan presiden Amerika Serikat,” ujar Abbas.
Bila permintaan itu dipenuhi Majelis Umum PBB, otomatis negara mayoritas
muslim itu menjadi bangsa berdaulat yang bakal memicu sengketa wilayah baru
dengan Israel. Dari negara pemilik hak veto, baru China dan kabarnya Rusia
mendukung kemerdekaan rakyat Palestina.