Sebuah stasiun televisi swasta Metro TV telah menyebut kegiatan
ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) sebagai cikal bakal seorang teroris. Klaim
ini menuai protes dari ribuan pelajar yang terlibat dalam kegiatan Rohis.
"Rencana kita hari Minggu (23/9/2012), mau menggelar aksi di Bundaran
HI, ini bentuk protes kita terhadap tuduhan Rohis sebagai sarang teroris,"
ujar seorang pelajar yang juga koordinator aksi, Nova Abuzar, seperti dikutip
inilah.com, Kamis (20/9/2012).
Nova menilai, penilaian kegiatan Rohis yang berada di lingkungan sekolah
formal, didukung oleh pihak sekolah. Sehingga tidak mungkin jika kegiatan Rohis
cenderung mengarah pada doktrinasi radikalisme atau untuk melakukan kegiatan
teror. "Rohis ini didanai juga oleh sekolah, guru mengetahui, orang tua
juga mengetahui kegitan ini," katanya
Ia mengatakan, permintaan maaf stasiun televisi tersebut kepada Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) dan Dewan Pers tidak cukup. Menurutnya stasiun
televisi yang mengklaim Rohis sebagai tempat pembentukan teroris, harus
membersihkan nama Rohis.
"Permintaan maaf tidak cukup, karena ada kekhawatiran dari orang tua,
guru, apa lagi kalau permintaan maafnya tertutup sedangakan pemberitaannya
terbuka. Kita minta Metrotv datang langsung ke Rohis di sekolah-sekolah,
langsung dilihat dan diliput bagaimana kegiatan Rohis, langsung tanya ke guru,
orang tua, siswa, Rohis itu apa," tandasnya. (bilal/arrahmah.com)