MAHASISWA Universitas Government
Degree College Sedo Sharif, Pakistan berang. Mereka melakukan protes terhadp
pemerintahnya sendiri yang dengan secara sepihak akan mengubah nama institusi
pendidikan itu dengan nama Malala Yousafzai.
Malala adalah nama gadis kecil yang
oleh Barat dan pemerintah Pakistan dijadikan simbol perempuan untuk
pendidikan. Namun ia ditembak oleh para pejuang Taliban setelah menulis
sebuah artikel yang mendiskreditkan umat Islam di wilayah itu.
“Kami tidak akan mengizinkan
pemerintah mengubah nama perguruan tinggi kami untuk seorang gadis yang sudah
mengejek Pardah (jilbab) dan jenggot,” Salma Yousafzai, seorang mahasiswa dari
universitas Sedo Sharif, kota terbesar kedua di Lembah Swat, mengatakan kepada
OnIslam.
“Kami telah memberikan ultimatum
tiga hari kepada pemerintah untuk membalikkan keputusannya, jika tidak, kami
akan meningkatkan protes kami.”
Para mahasiswa bahkan merobek-robek
foto Malala yang ada di pintu masuk perguruan tinggi.
Pihak universitas sendiri sudah
memindahkan sebua plakat besar bertuliskan “Government Malala Yousafzai Degree
College”.
Mahasiswa mengatakan bahwa nama
perguruan tinggi itu harus tetap Sedo Baba, yang merupakan seorang ulama yang
mengajarkan Islam di daerah itu beberapa abad yang lalu.
“Sedo Baba terhormat bagi kami
semua, orang-orang Swat, sedangkan Malala adalah tokoh kontroversial,” kata
Salma, mengacu pada beberapa script yang kontroversial dari buku harian Malala,
yang diterbitkan oleh BBC pada tahun 2008 dan 2009 dengan nama pena Gul Makai
(Bunga Jagung). [sa/islampos/onislam]