Seorang uskup Koptik di Mesir membuat geram banyak wanita Kristen setelah
pada 18 Mei lalu mengatakan bahwa perempuan Kristen seharusnya mengenakan
pakaian sopan, “seperti halnya saudara-saudara perempuan Muslim mereka” dan
mengikuti contoh mereka. Demikian lansir Al Arabiya (31/5/2012) yang
mengutip laporan Guardian awal pekan ini.
“Bunda Maria kita dulu mengenakan tarha [kerudung panjang untuk
menutupi rambut], mengapa kalian tidak bisa mengikuti apa yang dicontohkannya
dan (berpakaian) tertutup?” kata uskup yang merupakan salah satu calon yang
diunggulkan untuk menjabat sebagai Paus Gereja Orthodoks Koptik (Qibhty).
Pernyataan pemuka agama Kristen Koptik itu sepertinya muncul menyusul
semakin banyaknya kasus gangguan terhadap para wanita yang tidak mengenakan
jilbab di jalan-jalan di Mesir.
Salah seorang wanita Koptik menceritakan kepada Guardian bahwa ia,
bersama dengan wanita-wanita Muslim yang tidak berjilbab, mencapat teriakan
dari para pria yang berpapasan dengan mereka. Para pria itu mengatakan, “
Kalian tunggu saja nanti pasti datang orang yang akan membuat kalian berpakaian
tertutup dan menyuruh kalian tinggal di rumah, sehingga tidak ada lagi
kekotoran seperti ini.”
Wanita-wanita Kristen yang marah atas pernyataan uskup mereka itu kemudian
berunjuk rasa pada 18 Mei lalu di depan Patriarki Koptik di Abbasiyyah. Sekitar
50 orang pria dan wanita Kristen yang berdemonstrasi itu yakin bahwa pernyataan
uskup tersebut merupakan “instrumentalisasi politik atas wanita Koptik,” tulis Guardian.
Warga Kristen tersebut menuding uskup mereka ingin merayu kelompok Islam,
dengan “menunjukkan keinginannya untuk mengikuti aturan berpakaian wanita
Muslim.”