Sehari-hari, berapa gelas air putih yang Anda konsumsi? Minum kelihatannya
hal sepele dalam keseharian. Namun, sesungguhnya pasokan cairan ternyata
penting bagi tubuh.
Mengapa begitu? Sebab, air adalah zat gizi esensial bagi kehidupan. ''Air
merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,'' urai
dr Rachmi Untoro MPH.
Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Pada orang dewasa, 70
persen. ''Sementara pada bayi baru lahir hampir 80 persen dan pada lansia
sekitar 50 persen,'' ungkap Rachmi.
Agar tubuh dapat berfungsi normal, keseimbangan cairan yang masuk dan
keluar, harus terjaga. Air dalam tubuh paling banyak dikeluarkan melalui urine
disusul pernapasan, keringat, dan feses. ''Selain dari makanan dan metabolisme
oksidatif, pasokan cairan dapat kita peroleh dengan minum,'' tutur Rachmi.
Lantas, seberapa banyak sebetulnya kebutuhan cairan kita? Di masyarakat
berkembang beragam jawaban. ''Prinsipnya, orang memerlukan 30 ml per kilogram
berat badannya,'' jelas Rachmi.
Dengan aktivitas ringan, tubuh harus disegarkan dengan 2 sampai 2,5 liter
air. Itu setara dengan 8 sampai 10 gelas air. ''Namun, ini standar untuk berat
badan 55 kg,'' kata Rachmi.
Terasa cukup banyak buat Anda? Sebaiknya, biasakanlah diri untuk mengikuti
pola minum tersebut. ''Sebab, kekurangan satu persen air tubuh saja dapat
menimbulkan rasa haus dan gangguan mood,'' kata Prof Dr Ir Hardinsyah MS, ketua
umun Pergizi Pangan Indonesia.
Selanjutnya, kekurangan dua sampai tiga persen bisa meningkatkan suhu tubuh
serta stamina. Lalu, defisit empat persen dapat membuat merosot kemampuan
fisik. ''Anda bisa pingsan jika air tubuh menyusut sampai tujuh persen,''
Hardinsyah menyitir riset Grandjean & Ruud dalam Nutrition for Cyclist
(1994).
Kekurangan asupan cairan, khususnya air berpotensi meningkatkan risiko
timbulnya banyak penyakit. Batu ginjal, infeksi saluran kencing, kanker usus
besar, serta gangguan kelenjar ludah adalah beberapa di antaranya. ''Untuk
menghindarinya, minum secukupnya pada kondisi biasa dan teguk lebih banyak di
lingkungan dingin, saat berkeringat, demam, dan ibu menyusui,'' imbuh
Hardinsyah yang menjadi international expert working group on Hydration for
Health.
Minum memang penting. Tetapi, terlampau banyak juga tidak perlu.
''Kelebihan air minum justru bia mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh,'' tandas
Hardinsyah.