Minggu, 17 Juni 2012

Ulil Abshar, Petinggi Partai Demokrat dan JIL Dukung Kemerdekaan Papua

Tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) yang belakangan menjabat Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla, kembali membuat ulah. Terkait memanasnya situasi di Papua, Ulil justru menyatakan menyetujui kemerdekaan Papua.


Ulil dikenal sering bersuara nyaring soal gerakan Islam radikal di Indonesia. “FPI adalah organisasi yang melakukan kekerasan sistematis tetapi bukan separatis. Watak kekerasannya mengarah pada suatu kelompok,” tegas Ulil.

Ulil yang getol mendorong pembubaran Front Pembela Islam (FPI) ini, kini secara terang-terangan justru membela kelompok separatis. Dengan tegas Ulil mendukung tujuan gerakan Organisasi Papua Merdeka, yang ingin memerdekakan Papua.

Melalui akun twitter Ulil Abshar Abdalla ‏@ulil menantu KH Mustofa Bisri ini menyatakan: “Apakah kita masih harus mempertahankan Papua? Bagaimana kalau dilepaskan saja? Rumit!”

“Saya dulu jg berpikir, Papua harus dipertahankan dg harga apapun. Tp saya merasa pikiran saya itu kok naif,” sambung Ulil.

Mengapa Papua sebaiknya dimerdekakan, Ulil beralasan: “Biaya mempertahankan Papua mahal sekali. Sudah begitu, apapun yg diperbuat pemerintah pusat, akan dianggap salah terus. Capek!”

Menurut pandangan Ulil, masalah Papua tak akan selesai dalam waktu dekat. Butuh proses lama. Itu fakta politik yg harus disadari semua pihak. Masalah Papua bukan semata2 soal keadilan ekonomi. “The problem is, many people there feel they don’t belong to Indonesia!” tegas Ulil.

“Ibarat kehidupan perkimpoian, kalau salah satu pasangan tak mau lg bertahan dlm ikatan perkimpoian, masak hrs dipaksa,” sambung Ulil.

Ulil Melacurkan Diri pada Amerika

Pernyataan pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) Uli Abshar Abdalla yang menginginkan Papua lepas dari Indonesia menjadi bukti orang-orang liberal corong Amerika Serikat (AS).

“Ini membuktikan orang-orang liberal menjadi corong AS untuk melepaskan Papua dari Indonesia. Ulil sudah melacurkan diri ke AS,” kata Ketua Bidang Dakwah dan Hubungan Lintas Agama FPI Habib Muhsin Alattas kepada itoday, Sabtu (16/6).

Menurut Habib Muhsin, kelompok-kelompok liberal termasuk Ulil selalu membawa tameng atas nama demokrasi, HAM tetapi mempunyai agenda melepaskan wilayah Indonesia.

“Buktinya Timor-Timur lepas itu provokatornya Hendardi, dia orang liberal. ke depannya, orang-orang liberal termasuk Ulil mendorong wilyah-wilayah Indonesia lepas. Dengan begitu AS secara mudah menguasainya,” jelasnya.

Ia juga mengutarakan, pemerintah di bawah Presiden SBY sangat lemah sehingga orang-orang liberal yang membahayakan NKRI begitu mudah melakukan aktivitasnya. “Ini akibat pemerintahan SBY yang begitu lemah, sehingga orang-orang liberal begitu mudah melakukan aktivitasnya di Indonesia. Padahal mereka ini penghianat bangsa,” pungkas Habib Muhsin.